Woking, Mobilitas – Industri otomotif dunia tersentak, ketika kabar yang secara tiba-tiba datang dari Woking, Inggris, kantor pusat pabrikan pembuat mobil super (McLaren), Rabu (27/10/2021). Kabar itu menyebut Chief Executive Officer (CEO) Mike Flewitt resmi mengundurkan diri alias lengser dari jabatannya.
Pernyataan tersebut secara resmi diumumkan McLaren. Dan yang menjadi teka-teki – seperti dikabarkan sejumlah media kondang Inggris – Mike memilih lengser secara mendadak. Dia bertekad bulat meninggalkan jabatan yang telah diembannya sejak delapan tahun lalu.
Mike yang bergabung dengan McLaren sebagai Chief Operating Officer pada Juni 2012 dan kemudian didapuk sebagai CEO pada Juli 2013. Para sejawatnya menyebut Mike adalah orang produksi tulen, namun memiliki intuisi bisnis yang cermat.
“Sejak saat itu, ia telah memimpin McLaren Automotive menjadi salah satu merek supercar mewah terkemuka di dunia, memperluas penawaran produk model-model terbatas dari hypercars McLaren, McLaren GT yang merupakan pemenang penghargaan, dan all-new high-performance. hibrida McLaren Artura,” tulis The Financial.
Faktanya, seperti dilaporkan Bloomberg, selama masa jabatannya, Mike telah berhasil berhasil memacu jumlah produksi mobil McLaren selaras dengan permintaan pasar di berbagai belahan dunia. Bahkan di tahun 2021 ini, McLaren tercatat tengah memproduksi model yang ke-20.000 unit.
Fakta data – yang dirilis internal perusahaan – juga berbicara, sepanjang tahun 2018 lalu, total mobil buatan McLaren yang berhasil dilego mencapai 4.806 unit. Jumlah ini melonjak 44% dibanding penjualan di tahun sebelumnya.
“Gaya kepemimpinan Mike dan kecintaannya yang tulus pada bisnis telah memainkan peran besar dalam perjalanan merek yang sangat sukses,” tulis Luxury Society Magazine.
Lantas apa yang membuat pria yang memulai karirnya di industri otomotif sebagai staf bagian produksi Ford Motor di Inggris ini memilih lengser ketika di posisi puncak? Entahlah. Yang pasti, pria yang memiliki pengalaman di industri otomotif selama 30 tahun ini memiliki jawabannya sendiri.
“Saya merasa sangat bangga telah memimpin McLaren Automotive melalui sebagian besar dekade pertamanya yang sangat sukses dan saya merasa terhormat telah memainkan peran dalam kisah McLaren yang luar biasa,” ungkap Mike dalam pernyataan resmi yang dikutip Autoblog, Kamis (28/10/2021).
Tetapi, yang pasti, kalangan industralis dan pecinta dunia otomotif tak bisa memungkiri bahwa pria murah senyum yang juga seorang penggila kerja ini telah berhasil membangun kejayaan bisnis pabrikan yang didirikan pada tahun 1989 itu.
Di bawah kepemimpinan Mike pula, mobil-mobil buatan McLaren tak hanya berkeliaran di Eropa atau Amerika saja, tetapi juga ke Asia termasuk Indonesia. (Aa/berbagai sumber)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id