Tokyo, Mobilitas – Isuzu Motors akan mulai memproduksi truk komersial listrik secara massal pada tahun 2022 mendatang. Dengan demikian, dia menjadi perusahaan Jepang pertama yang memasuki pasar yang saat ini didominasi oleh pabrikan asal Cina dan Eropa.
Maklum,seperti dilaporkan Retail Business Asia, Kamis (11/11/2021) sejak dua tahun terakhir truk-truk listrik dari Eropa dan Cina terus merangsek ke pasar Jepang. Padahal, negeri dengan penduduk sebanyak 126,42 juta jiwa ini dikenal sebagai kandangnya produsen kendaraan bermotor dunia.
Padahal, sejatinya, pabrikan-pabrikan Jepang sendiri sudah mengembangkan kendaraan bersumber tenaga dari setrum seperti itu. Lantaran itulah, pasar yang sudah mulai digerogoti produsen asal Cina dan Eropa harus direbut kembali. Dan itu akan dilakukan Isuzu Motors.
Seperti dilaporkan Nikkei, Jumat (12/11 /2021) dari berbagai sumber di pabrikan yang bermarkas di Shinagawa City, Tokyo, Jepang itu diketahui Isuzu telah mengembangkan platform kendaraan yang dapat digunakan untuk 1.500 jenis kendaraan logistik dan industri lainnya.
“Dari jumlah itu ternyata platform kendaraan listrik terus meningkat. Pabrikan akan menjual kendaraan truk listrik ini dengan harga yang sama dengan truk bermesin diesel,” tulis Nikkei yang mengutip sumber di Isuzu Motors.
Saat ini truk listrik ringan dan kelas 1 ton dari pabrikan Cina telah digunakan untuk transportasi di daerah pemukiman. Sedangkan truk menengah bersumber tenaga dari setrum ada yang berasal dari Eropa.
Karena itu, kata sang sumber, Isuzu akan berkonsentrasi pada truk yang lebih besar dengan kapasitas muatan 2 hingga 3 ton. Truk-truk ini dapat digunakan untuk angkutan logistik berjumlah besar dan konstruksi.
Rencananya, produksi dilakukan di pabrik utamanya di Fujisawa, Prefektur Kanagawa, yakni sebuah wilayah yang berada di barat daya Tokyo. Pabrikan mematok target untuk memproduksi sekitar 10.000 truk listrik setiap tahun pada tahun 2030, termasuk kendaraan berteknologi hybrid.
Demi produksi ini Isuzu telah mengubah desain dasar kendaraan dieselnya untuk pertama kalinya dalam 16 tahun.untuk menyesuaikan peluncuran truk listriknya dengan platform kendaraan itu. Tujuannya untuk mengurangi biaya dengan memungkinkan suku cadang dan jalur produksi yang sama.
Isuzu menargetkan bakal memberikan harga yang kompetitif untuk truk listriknya. Meski, saat ini truk bermesin diesel dengan kapasitas muat 2 hingga 3 ton dihargai sekitar US$35.000-US$44.000. (Vto/Aa)