Jakarta, Mobilitas – Kabar tentang rencana kembalinya Chery Automobile Co.Ltd ke Indonesia kembali mencuat, bahkan menguat setelah pejabat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali menyinggungnya. Kemungkinan besar pabrikan asal Wuhu, Anhui, Cina itu tak sekadar berjualan tetapi juga berproduksi di Tanah Air.
Adalah Sekretaris Jenderal Gaikindo yang menyampaikan informasi tersebut, saat berbicara di diskusi virtual yang digelar Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) di Jakarta, Rabu (22/12/2021). Dia mengatakan ada dua pabrikan asal Republik Rakyat Cina (Cina) yang kemungkinan besar masuk ke Indonesia di tahun 2022, yakni Chery dan BYD.
“Salah satunya yang berniat masuk ke Indonesia adalah Chery yang sudah berbicara dengan kita. Mereka berminat bukan sekadar memanfaatkan pasar, tetapi mereka juga berniat untuk menjadi pemain dalam hal produksi kendaraan,” papar dia.
Jika mereka tergiur menggarap pasar Indonesia, lanjut Kukuh, itu wajar. Pasalnya, potensi pasar itu sangat besar dan menjanjikan.
“Saat ini jumlah penduduk di Indonesia sekitar 270 juta orang, dengan rasio kepemilikan mobil baru mencapai 99 mobil per 1.000 orang. Artinya, masih sangat rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Ini tentu pasar yang potensial bagi industri,” papar Kukuh.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (24/12/2021) mengkonfirmasi bahwa Chery telah berdiskusi dengan Gaikindo. Termasuk meminta penjelasan soal berbagai aturan, khususnya terkait dengan produksi.
“Kita terbuka dengan merek dari manapun. Ya kalau sudah tentu kita berharap menjadi anggota (Gaikindo). Karena semakin banyaknya merek yang hadir di sini (Indonesia) maka masyarakat juga akan diuntungkan karena akan banyak ragam pilihan kendaraan untuk memenuhi kebutuhan sarana mobilitas. Negara juga diuntungkan karena ekonomi nasional akan bergerak terutama kalau merek itu berinvestasi dan berproduksi di sini, lapangan kerja terbuka dan industri berkembang,” papar Jongkie.
Lantas bagaimana dengan kiprah dan kinerja Chery saat ini? Ternyata, pabrikan yang hengkang dari Indonesia tahun 2016 itu moncer di pasar dalam negeri Cina maupun di pasar ekspor.
Data dari Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dilansir The Best Selling Cars dan Sino Auto belum lama ini memperlihatkan sepanjang Januari – November tahun ini penjualan Chery di Cina melonjak 48,7% dibanding periode sama tahun lalu. Totalnya mencapai 574.646 unit.
Sementara, total jumlah mobil yang diekspor China Chery Group di periode tersebut mencapai 237.901 unit. Jumlah itu melesat 137,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Rekam jejak di RI
Di Indonesia, Chery yang hadir sejak tahun 2006, namun hingga tahun 2014 penjualannya tak sesuai harapan. Data di Gaikindo yang dinukil Mobilitas menunjukkan, di tahun pertama penjualan ke diler (wholesales) sebanyak 269 unit.
Tahun 2007 sebanyak 759 unit dan meningkat lagi di tahun berikutnya menjadi 853 unit. Tetapi di tahun 2010 penetrasi ke pasar mulai sulit, sehingga tahun 2011, Indomobil angkat tangan.
Setahun kemudian – atau pada tahun 2012 – Chery Automobile kembali datang ke Indonesia dengan menggandeng mitra PT Chery Mobil Indonesia pemegang merek. Hanya, penjualannya tak beranjak membaik, tercatat hanya 215 unit.
Tahun berikutnya tidak ada kabar soal penjualan hingga tahun 2014. Dua tahun kemudian – atau di tahun 2016 – tersiar kabar merek ini sudah tak menjadi anggota Gaikindo. (Wah/Jrr/Aa)