Seoul, Mobilitas – Sepanjang tahun 2021 kemarin lima pabrikan mobil Korea Selatan – yakni Hyundai, Kia, Renault-Samsung, General Motors Korea, dan SsangYong – membukukan total penjualan sebanyak 7.122.346 unit. Penjualan itu naik 2,6% meski industri global didera kelangkaan pasokan chip atau semikonduktor.
Seperti dilaporkan Korea Economic Daily dan Business Korea, Senin (3/12/2021) dari total penjualan tersebut, yang terjual pasar domestik 1.433.605 unit. Penjualan di pasar domestik alias negeri sendiri itu ambrol 10,8% dibanding tahun 2020.
Data yang dihimpun Asosiasi Diler Mobil Korea (KADA) dan Asosiasi Produsen Mobil Korea (KAMA) memperlihatkan di sepanjang tahun 2021 itu penjualan Hyundai Motor Company dan Kia masing-masing turun 7,7% dan 3,1% menjadi 726.838 unit dan 525.016 unit. Kemudian penjualan GM Korea turun 34,6% menjadi 54.292 unit, SsangYong Motor turun 35,9% menjadi 56.363 unit, dan Renault Samsung Motors turun 36,3% menjadi 61.096 unit.
“Penjualan di pasar domestik yang menurun, tertopang oleh penjualan di luar negeri. Sehingga secara total kinerj penjualan lima merek tersebut masih mengalami kenaikan dibanding tahun 2020,” bunyi keterangan dua asosiasi tersebut.
Data menunjukkan di tahun itu total mobil lima merek Korea yang terjual di luar negeri mencapai 5.688.741 unit atau naik 6,6% dibanding tahun 2020. Namun ekspor GM Korea turun 36% menjadi 182.752 unit.
Sedangkan penjualan mobil Hyundai dan Kia di luar Korea itu masing-masing meningkat 7,1% dan 9,1% menjadi 3.164.413 unit dan 2.242.040 unit. Ekspor Renault Samsung meroket 254,3% menjadi 71.673 dan ekspor SsangYong Motor melonjak 44,1% menjadi 28.133 unit.
Sehingga, jika digabung penjualan di pasar domestik dan luar negeri, jumlahnya mencapai total penjualan sebanyak 7.122.346 unit. Penjualan secara global itu naik 2,6% dibanding tahun 2020. (Fer/Aa)