Stuttgart, Mobilitas – Produsen mobil kondang asal Stuttgart, Jerman, Mercedes-Benz (Mercy), Senin (3/1/2022) resmi meluncurkan prototipe mobil listrik baterai yang kini masih dinamai Vision EQXX. Mobil ini diklaim memiliki keunggulan jangkauan hingga jarak 1.000 kilometer sekali isi daya baterai.
Seperti dilaporkan Reuters dan The Verge, Selasa (4/1/2022) mobil setrum anyar itu disebut sebagai tonggak anyar Mercy untuk menjadi yang terdepan di pasar mobil listrik. Bahkan menjadi amunisi baru untuk mewujudkan tekad Daimler (yang akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz) dalam menaklukan Tesla Inc.
“Pada tahun 2021 lalu Daimler (yang akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari 40 miliar euro (US$45 miliar) pada tahun 2030 untuk menghadapi Tesla di pasar mobil listrik, termasuk membangun delapan pabrik baterai,” bunyi pernyataan Daimler seperti dikutip Reuters.
Mercy beberapa waktu lalu telah menyatakan akan mengganti platform semua kendaraan yang diproduksinya dengan platform mobil listrik pada tahun 2025 nanti. Sebagai gebrakan untuk menuju ke era tersebut, Vision EQXX menjadi andalan untuk pemanasan.
“Mercedes-Benz Vision EQXX adalah cara kami membayangkan masa depan mobil listrik,” kata CEO Mercedes-Benz, Ola Kaellenius.
Mobil itu diklaim bakal menjadi mobil Mercedes-Benz paling efisien yang pernah dibuat. Dari serangkaian tes yang dilakukan pabrikan terbukti prototipe mobil tersebut memiliki konsumsi energi kurang dari 10 kilowatt jam (kWh) per 100 km.
Sementara, mobil Tesla yang dibidik sebagai pesaingnya – yakni Tesla Model S 60 – saat ini ini diketahui mengkonsumsi 18,1 kWh untuk jarak yang sama. Keunggulan ini disebut sebagai satu di antara sederet keunggulan lain yang dimiliki Vision EQXX.
“Daimler akan menguji coba prototipe itu sebelum pertengahan tahun 2022 ini di berbagai jenis medan. Beberapa komponen secara lengkap akan tersedia di kendaraan Mercedes-Benz itu dalam dua hingga tiga tahun,” kata Chief Technology Officer (CTO) Markus Schaefer kepada wartawan, Senin (3/1/2022).
Namun, dia menolak untuk menentukan kapan mobil berbaterai yang menyokong mobil menempuh jarak 1.000 km akan siap dipasarkan. “Kami kemungkinan akan menjadi yang pertama menunjukkan mobil jarak 1.000 km dalam kehidupan nyata, dengan baterai sekecil itu,” ujar Schaefer.
Setelah melakukan riset dan penjajakan pasar Mercy akan menetapkan berapa kisaran harga yang diharapkan pelanggan. Prototipe bernama Vision EQXX itu dibangun dalam waktu 18 bulan, dan aspek paling krusial dalam pengembangan itu adalah pengemasan paket baterai baru yang berdaya besar untuk sebuah kendaraan kompak. (Vto/Aa)