Jakarta, Mobilitas – Kalian tentunya sering mendengar atau membaca spesifikasi sebuah mobil yang menggunakan mesin dengan turbocharger. Namun, tahukah kalian apa itu turbocharger, cara kerja, dan fungsinya?
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, yang dihubungi belum lama ini menjelaskan soal tubocharger itu. Peranti ini, kata Didi, merupakan sebuah kompresor sentrifugal yang dipasang pada bagian pipa gas buang sebuah kendaraan (mobil atau kendaraan niaga seperti truk maupun bus).
“Perangkat ini memanfaatkan gas buang dari mesin untuk memutar baling-baling agar menghasilkan udara yang terkompresi dalam jumlah yang banyak. Nah, udara inilah yang kemudian disuplai ke silinder mesin untuk membantu pembakaran, dan dengan tambahan ekstra oksigen itu menjadikan pembakaran di ruang bekas mesin lebih baik. Jika pembakaran semakin bagus maka tenaga yang dihasilkan akan lebih maksimal,” papar dia.
Turbocharger terdiri dari tiga bagian penting yakni roda turbin, roda kompressor dan rumah as. Ada dua turbin yang terletak pada satu poros. Turbin pertama atau drive turbin berfungsi sebagai pemutar dan turbin kedua sebagai driven turbin diputar oleh turbin pertama.
Driven turbin berada di tengah aliran udara intake. Putaran turbin tersebut membuat udara lebih cepat masuk ke ruang mesin. Dengan udara yang masuk ke mesin lebih banyak, tenaga pun bisa naik.
Namun, satu hal yang perlu diingat dari turbocharger ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas dan volume oli. Sebab, komponen ini sering berputar melebihi 80.000 putaran per menit maka pelumasan yang baik sangat diperlukan.
Peranti bantuan mesin ini ditemukan oleh seorang insinyur asal Swiss bernama Alfred Büchi. Peranti ini mulai diaplikasikan untuk dipakai tahun 1905. Pada tahun 1920 atau 15 tahun kemudian kapal dan kereta api dengan mesin yang ber-turbo mulai terlihat di beberapa belahan dunia. (Nas/Arf)