Jakarta, Mobilitas – Salah satu penyebab ketidaknyamanan saat berkendara dengan mobil – khususnya di Indonesia yang beriklim tropis – adalah saat perangkat penyejuk udara ruangan (AC) mobil tak berfungsi. Seringkali orang mendapati embusan udara dari AC mobil mereka tak dingin, dan hanya terasa embusan angin atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
Menurut mekanik spesialis AC di Kencana AC, Bintaro, Tangerang, Selatan, Aep Sufyan, sistem AC terdiri dari rangkaian beberapa komponen. “Sehingga, jika salah satu dari komponen itu tidak berfungsi atau rusak maka, kerja AC tidak akan maksimal. Atau bahkan AC mati atau tidak berfungsi sama sekali,” ujar dia saat ditemui di Tangerang Selatan, Kamis (29/4/2021) lalu.
Ada tujuh hal yang menyebab AC tidak berfungsi atau bahkan mati. Umumnya, kata Aep, pemilik mobil kerap tidak menyadari bermasalahnya hal-hal itu.
“Karena rata-rata pemilik mobil tidak perhatian atau bahkan tidak paham soal AC ini. Kurangnya informasi atau minat orang untuk mengetahui juga kurang, sehingga ketika AC bermasalah atau mati mereka bingung dan hanya menduga freon AC habis. Padahal, itu hanya salah satu,” papar Aep.
Selain freon yang telah habis – karena memang telah habis atau karena ada kebocoran di pipa dan selang – masih ada enam faktor lain yang selama ini diketahui menjadi penyebab bermasalahnya AC mobil. Pertama, kondensor yang kotor karena jarang atau tidak pernah dibersihkan.
Kedua, komnpressor yang kotor atau rusak. Kerusakan bisa terjadi karena faktor usia alias sudah aus. Indikasi kotornya atau kerusakan bagian ini terlihat dari sight glass berwarna hitam karena receiver dryer atau expansion valve terhambat oleh kotoran.
“Jadi kalau AC mobil sudah mulai enggak dingin dan sight glass berwarna hitam, segera lakukan perbaikan ke bengkel,” saran Aep.
Ketiga, kondensor – yang berfungsi membuang hawa panas dari kompressor – kotor. Karena itu, lakukan pengecekan dan pembersihan secara berkala bagian ini, ke bengkel AC.
Keempat motor extra fan mati. Kelima, tersumbatnya evaporator oleh debu atau kotoran lainnya, sehingga aliran udara dari blower terhambat. Padahal, bolwer berfungsi memperlancar sirkulasi embusan udara dingin dari AC.
Keenam, terputusnya fan belt atau drive belt yang berfungsi untuk menyalurkan putaran mesin menuju kompresor. Apabila fan belt tersebut mengalami putus, maka kinerja dari kompresor tidak dapat berjalan normal, sehingga aliran dari freon tidak dapat bersikulasi. (Man/Arf)