Tokyo, Mobilitas – Penjualan mobil baru di Jepang sepanjang tahun 2021 lalu tercatat sebanyak 4.448.340 unit. Jumlah tersebut ambles 3,3% dibanding jumlah yang berhasil dikantongi industri mobil yang berjualan di negeri itu, terutama merek lokal Jepang yang merupakan merek penguasa pasar negara tersebut.
Seperti dilaporkan laman Japan Times, Kamis (27/1/2022), Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) menyebut, di sepanjang tahun itu total penjualan mobil reguler (yakni mobil di atas 660cc atau kei car) tercatat hanya 2.795.818 unit. Jumlah ini juga merosot 2,9%.
Seorang pejabat JADA mengatakan total penjualan tahun 2021 gagal mencapai 5 juta unit, untuk kedua kalinya setelah tahun 2020. Sebenarnya, kata dia, di Jepang kondisi pandemi masih terjadi, tetapi relatif tidak berpengaruh ke pasar mobil.
“Namun kekurangan semikonduktor global dan kurangnya suku cadang lain dari Asia Tenggara di tengah gejolak rantai pasokan memaksa pembuat mobil untuk menangguhkan beberapa jalur perakitan mereka di wilayah tersebut, sehingga pasokan unit ke Jepang juga menurun,” papar sang pejabat.
Mengutip data JADA, laman Nippon, Kamis (27/1/2022) melaporkan, sepanjang tahun 2021 itu untuk pertama kalinya – setelah empat tahun yakni dari tahun 2016 hingga tahun 2020 berada di posisi runner up – Toyota Yaris berada di posisi puncak alias juara penjualan mobil baru di Negeri Sakura itu.
Salah satu mobil andalan Toyota itu menjungkalkan Honda N-Box, yang selama empat tahun berturut (yakni tahun 2016 sampai tahun 2020) bercokol di posisi juara.
Sepanjang tahun 2021 Toyota Yaris berhasil mengoleksi 212.927 angka penjualan, naik 40,3% dibanding jumlah yang berhasil dikoleksinya selama tahun 2020. Sedangkan Honda N-Box hanya mampu meraup angka penjualan sebanyak 188.940 unit, ambles 3,6% dibanding tahun 2020.
“Toyota Yaris yang diluncurkan pada Februari 2020 telah memenuhi kebutuhan berbagai lapisan konsumen dengan menyuguhkan rentang harga yang setara dengan mobil mini. Terlebih, Toyota menawarkan efisiensi bahan bakar yang tinggi dan berbagai fitur keselamatan di mobil itu,” ujar analis industri otomotif di bursa Tokyo, Hitoshi Fukuhara. (Din/Aa)