California, Mobilitas – Honda NSX adalah mobil sport dua kursi buatan Honda Motor yang namanya sangat kesohor di dunia, sejak di buat tahun 1990 ( generasi pertama dibuat 1990 – 2005, dan generasi kedua dibuat sejak 2016) hingga kini. Bahkan mobil yang saat awalnya bernama konsep HP-X (Honda Pininfarina eXperimental) hingga kini masih menorehkan catatan terbaik di jajaran mobil sport dunia.
Namun, lebih dari itu ada rekam jejak istimewa dalam perjalanan sejarah mobil bermesin 3.0 liter V6 itu – yakni generasi keduanya – dirancang oleh seorang wanita. Dia adalah Michelle Christensen.
Perempuan kelahiran San Jose, California, Amerika Serikat 1982 itu bergabung dengan Acura (merek milik Honda untuk NSX di Amerika Serikat) pada tahun 2005. Tapi sebelum itu, Michelle sempat magang di di studio Camarillo Volvo di California setelah menamatkan studinya di Art Center College of Design, Pasadena.
Meski, wanita kolektor mobil klasik Malibu Chevelle 1965 ini juga sempat mencicipi kerja di General Motors pada tahun 2010 – 2016. Dan kemudian kembali ke Acura (Honda) dengan jabatan prestisius Lead Principal Designer di Honda R&D.
Pada tahun pertamanya di Honda – yakni tahun 2016 – itulah, Michelle langsung didapuk sebagai desainer utama Honda NSX generasi kedua. Jabatan itu baginya kepercayaan, tantangan, sekaligus pertaruhan reputasinya.
Maklum, mobil sport itu sudah 10 tahun nasibnya tak jelas, karena Honda menghentikan proyek itu setelah melenggang di pasar dunia. Di tangannyalah Honda berharap NSX kembali berjaya.
Ternyata, proyek itu dengan gemilang diselesaikan oleh wanita pehobi balap ini. Nama Honda NSX kembali berkibar, unitnya terpesan para pecinta mobil sport dunia. Bahkan, Acura Precision (konsep mobil itu) yang sempat dipamerkan di Chicago Auto Show 2016 langsung membetot perhatian publik dunia.
Berkat keberhasilan itu, Michelle diganjar penghargaan Woman on Top dari majalah Marie Claire, sebuah majalah wanita bergengsi di Amerika dan Eropa.
“Bagiku, mendesain mobil itu harus memiliki kepekaan dalam memadukan antara unsur idealitas dari seni, sosok dan performa mobil, dengan taste atau keinginan orang akan estetika dan kecanggihan sebuah sarana transportasi,” ungkap dia dalam sebuah wawancara dengan majalah tersebut.
Pindah ke Nissan
Unsur-unsur itu adalah elemen-elemen yang ternyata juga sudah lama diminati oleh perempuan berbintang Virgo tersebut. Sejak bangku sekolah dasar dia sangat menyukai menggambar dan matematika.
“Aku juga senang belajar tentang mekanika mobil dari ayahku yang merupakan salah satu penggemar fanatik mobil hot rod dan muscle car. Aku juga belajar seni rupa di community college khususnya tentang desain sebelum ke Art Center College of Design, Pasadena,” tutur Michelle.
Hanya sayang, meski telah menorehkan prestasi gemilang di Acura, ternyata Michelle tak betah berlama-lama di pabrikan itu. Pada tahun 2018 dia berpamitan dan memilih berlabuh ke Nissan.
Dia bekerja sebentar di Faraday Future (milik Nissan) dan kemudian diangkat sebagai Senior Manager of Design di Nissan Design America. Sejumlah mobil kondang Nissan pernah dirancangnya, dan yang paling gemilang adalah Infiniti QX60 Monograph. (Aa/Berbagai sumber)