Beijing, Mobilitas – Asosiasi Kendaraan Penumpang Cina (CPCA) melaporkan sepanjang bulan pertama atau Januari tahun 2022 ini, pabrik milik produsen mobil listrik kondang – Tesla Inc – yang berada di Shanghai, Cina, telah menjual mobil buatannya sebanyak 59.845 Unit. Dari jumlah itu, sebagaian besar ditujukan untuk pasar ekspor.
Seperti dilaporkan laman Car News China dan Caijing, Selasa (15/2/2022), data CPCA menyebut, mobil Tesla buatan pabrik Shanghai – terdiri dari Tesla Model 3 dan Tesla Model Y – yang diekspor sepanjang bulan Januari mencapai 40.499 unit. Sementara, 19.346 mobil dikirimkan ke diler lokal Negeri Tirai Bambu itu.
“Saat ini, gigafactory Tesla di Shanghai, telah mengambil sebagian besar ekspor Tesla. Alasan utamanya adalah biaya produksi yang rendah. Mobil yang diproduksi oleh pabrik Tesla Shanghai lebih murah daripada yang dibuat di Amerika Serikat,” bunyi keterangan CPCA mengutip pernyataan pabrikan besutan Elon Musk itu.
Sekadar informasi, Tesla Model 3 berpenggerak roda belakang buatan pabrik Shanghai dibanderol hanya US$ 41.765 setelah mendapat potongan subsidi dari pemerintah. Versi tertinggi dari model tersebut dibanderol US$ 53.450.
Sementara, Tesla Model Y varian berpenggerak roda belakang buatan pabrik itu dihargai US$ 47.460, varian berjangkauan lebih jauh dibanderol US$ 54.706. Sedangkan versi paling tinggi harganya dipatok US$ 61.000.
Tesla saat ini memang tengah menggenjot produksi di Cina sebagai bagian dari target peningkatan penetrasi pasar ke berbagai wilayah. Termasuk Asia Pasifik, Eropa, dan Afrika.
Pabrikan yang baru saja memindahkan markas besarnya dari California ke Austin Texas itu diketahui juga tengah mengincar pasar Asia Selatan (khususnya India) dan Asia Tenggara, setelah Cina dan Korea di kawasan Asia.
Maklum, negara-negara di wilayah tersebut kini tengah berpacu untuk menuju sarana transportasi ramah lingkungan untuk menuju era netral karbon yang telah ditetapkan pemerintah masing-masing. Dalam rangka itulah, pabrikan yang didirikan 1 Juli 2003 itu berupaya untuk menghasilkan mobil yang berteknologi tinggi namun dengan harga bersaing.
Pabrik di Cina dinilai sangat pas untuk menghasilkan produk seperti itu. Kini, Tesla disebut tengah dalam persiapan untuk membangun gigafactory Shanghai tahap ketiga
“Hasil produksi pabrik di Cina memiliki keunggulan komparatif karena biaya produksi yang lebih rendah berkat jejaring pasokan yang integratif hampir semua komponen, tenaga kerja mumpuni yang tersedia, serta berbagai insentif. Sehingga, harga produk pun lebih bersaing,” ujar analis industri di bursa Shanghai, Xiaoyi Liu.
Seperti dilaporkan laman China Daily, Rabu (12/1/2021) selama tahun 2021 kemarin jumlah total mobil Tesla buatan gigafactory Shanghai, Cina, mencapai 484.130 unit. Jumlah ini meroket hingga 235% dibanding penjualan sepanjang tahun 2020.
Dari jumlah penjualan mobil Tesla buatan Cina – yakni Tesla Model 3 dan Tesla Model Y – itu, 160.000 unit di antaranya diekspor ke lebih dari 10 negara. Tujuan ekspor tersebut berada di Eropa dan Asia. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id