Anhui, Mobilitas – Pabrikan mobil asal Wuhu, Anhui, Republik Rakyat Cian (Cina) – Chery Automobile – mulai 8 Februari lalu telah resmi memulai produksi SUV anyar bernama Omoda 5 di pabrik Wuhu. Mobil ini kabarnya bakal digelontorkan ke pasar global mulai dari Eropa, hingga Asia mulai pertengahan 2022 nanti.
“Sebelumnya Omoda 5 telah dipresentasikan secara resmi di hajatan Auto Guangzhou 2021. Chery memilih nama itu dari 10.000 alternatif nama yang ada dan diajukan ke pabrikan. Huruf O merepresentasikan merek baru dan Moda berarti tren dari sebuah mode (fashion),” tulis Car News China, belum lama ini.
Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.400 milimeter (mm), lebar 1.830 mm, dan tinggi 1.585 mm. Wheelbase-nya 2.630 mm. “Omoda 5 merupakan model penting bagi perusahaan karena merupakan model global pertama perusahaan yang dikembangkan berdasarkan permintaan internasional, dan produk utama untuk masuk ke Uni Eropa,” papar Chairman Chery Automobile, Yin Tongyue, yang dikutip dari siaran persnya, Jumat (18/2/2022).
Pabrikan itu menyebut, negara-negara yang bakal dibidiknya dengan Omoda 5 adalah Rusia, kemudian Uni Eropa. Selain itu negara-negara dengan kendaraan bersetir kanan seperti Australia, Malaysia dan lain-lain, termasuk kemungkinan Indonesia.
Chery memang, telah kembali lagi pasar Indonesia , mulai akhir Januari lalu, setelah tahun 2014 pergi, karena sejak masuk tahun 2011 sampai dengan tahun itu penjualannya tak cemerlang. Sebagai penanda kembali ke Indonesia, merek itu melalui PT Chery Motor Indonesia (CMI), Chery memboyong ragam varian di keluarga SUV Tiggo yaitu Tiggo 4 Pro, Tiggo 7 Pro, dan Tiggo 8 Pro.
Namun, Indonesia ternyata bukan satu-satunya negara yang dibidik Chery dalam melangkah kembali menggempur pasar Asia Tenggara. Pabrikan yang didirikan pada 8 Januari 1997 itu, ternyata juga berhasrat untuk kembali lagi ke Thailand, bahkan Malaysia.
Seperti dilaporkan laman Wapcar.my, belum lama ini, setelah melakukan ekspansi ke sejumlah negara termasuk Afrika Selatan, Malaysia, dan Indonesia Chery juga mengumumkan rencananya untuk kembali memasuki pasar Thailand.
“Dalam sebuah pernyataan, Chery mengatakan selalu berkomitmen untuk pengembangan pasar (mobil dengan) setir kanan. Thailand, sebagai pasar terkemuka mobil setir kanan, juga akan menjadi salah satu negara yang akan dimasuki Chery,” tulis media asal Malaysia tersebut.
Chery Automobile saat ini memang tercatat sebagai pabrikan yang tengah moncer di Cina, meskipun penjualannya dari tahun ke tahun sejak 2012 hingga 2021 naik turun. Tetapi yang pasti, pabrikan ini juga membukukan ekspor produk yang terus menanjak jumlahnya.
Data dari Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang dinukil Mobilitas, belum lama ini, menunjukkan penjualan global Chery (di Cina maupun ekspor) dinamis. Setelah tahun 2010 hingga 2012 naik, tahun berikutnya melorot. Lalu, di 2014 naik dan berikutnya merosot lagi dan terus berulang.
Begini, data selengkapnya:
Tahun 2010: 548.444 unit
Tahun 2011: 551.072 unit
Tahun 2012: 533.161 unit
Tahun 2013: 437.044 unit
Tahun 2014: 455.379 unit
Tahun 2015: 408.733 unit
Tahun 2016: 505.452 unit
Tahun 2017: 455.718 unit
Tahun 2018: 443.702 unit
Tahun 2019: 451.139 unit
Tahun 2020 :500.398 unit
Tahun 2021: 961.926 unit
Sumber: CAAM, 2022. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id