Munich, Mobilitas – Pabrikan mobil kondang asal Jerman, Volkswagen AG (VW) dikabarkan sejak beberapa bulan lalu terus bernegosiasi dengan perusahaan teknologi (yang kondang dengan produk gadget-nya) asal Cina, Huawei. Pabrikan yang bermarkas di Wolfsburg, ini disebut ngebet banget untuk mengakuisisi unit usaha Huawei yakni divisi bisnis yang bergerak di bidang software teknologi otonom mobil.
Maklum, seperti terlihat di data yang dihimpun Wisdombuds dan dilansir laman Car News China, Rabu (23/2/2022) Huawei memang memiliki seabrek hak paten atas teknologi mengemudi otonom. Bahkan beberapa di antaranya telah diproduksi atau dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk teknologi otonom yang dioperasikan melalui perangkat komunikasi dan kercedasan buatan.
“Sampai dengan November 2021, Huawei dan afiliasinya telah memiliki lebih dari 30.000 aplikasi paten di bidang mengemudi otonom di 126 negara/wilayah di seluruh dunia, termasuk lebih dari 8.000 paten penemuan resmi,” sebut Wisdombuds.
Informasi proses negosiasi antara VW dengan Huawei terkait upaya akuisisi unit tersebut pertama kali diungkap media Jerman, Manager Magazin, pada Kamis (17/2/2022). Mengutip sumber di pabrikan yang berdiri sejak tahun 1937 itu, media ini menyebut proses negosiasi akuisisi bernilai multi miliar euro itu telah berlangsung sejak beberapa bulan, hanya hingga kini belum ada kesepakatan.
Juru bicara VW yang dikonfirmasi soal kabar itu mengatakan “tidak ada komentar”. Meski, sehari sebelumnya, atau Rabu (16/2/2022) Chief Executive Officer (CEO) VW Group, Hebert Diess, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini memang aktif mencari kemitraan baru untuk meningkatkan produksi teknonologi otonom, khususnya produk perangkat lunak.
Sementara, pada Januari 2022 kemarin, seperti dilaporkan Sino Auto, ada desas-desus bahwa Volkswagen dan Huawei akan bersama-sama mendirikan perusahaan mengemudi otonom. CEO VW Cina, Feng Sihan sempat menanggapi kabar tersebut dengan mengatakan VW dan Huawei memang sedang berdiskusi.
“Tetapi tidak ada informasi yang dapat dikonfirmasi,” ucap dia.
Sudah diaplikasikan
Belum lama ini, Huawei mengklaim bahwa platform komputasi teknologi mengemudi cerdasnya mencakup kemampuan mengemudi otonom Level 2 hingga level 5. Teknologi itu bisa diaplikasikan di mobil penumpang maupun kendaraan komersial.
Hanya, seperti yang marak dilaporkan media lokal di Cina, ternyata pemerintah Cina telah mewanti-wanti tidak akan mengizinkan pengambilalihan teknologi seperti itu kepada perusahaan asing. Sebab, pengembangan kendaraan listrik dan teknologi otonom merupakan tujuan strategis mendasar dari negara dengan penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,3 miliar jiwa lebih) itu.
Terlebih, Huawei kini diketahui telah memasok teknologinya ke banyak produsen mobil di Cina. Sehingga, jika diambil alih VW – atau sebagian besar sahamnya diambil alih pabrikan Jerman itu – maka Huawei akan kehilangan bisnis tersebut.
Huawei telah mendemonstrasikan kemampuan mengemudi otonomnya untuk pertama kalinya di Shanghai Auto Show pada April 2021 lalu. Model kendaraan otonomnya ARCFOX S HI – yang dibuat dengan kolaborasi bersama BAIC ARCFOX – diklaim sebagai satu-satunya mobil produksi massal komuter perkotaan yang mengemudi secara otonom (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id