Kuala Lumpur, Mobilitas – Grup Stellantis yang meruapakan perusahaan hasil kongsi PSA Group (Peugeot) dengan Fiat Chrysler (yang di dalamnya juga terdapat produsen mobil Jeep yang dimiliki Chrysler), disebut-sebut berminat untuk memproduksi SUV Jeep di Asia Tenggara. Mobil sport serbaguna itu kabarnya akan diproduksi di pabrik milik Grup Stellantis di Gurun, Kedah, Malaysia.
Seperti diketahui Stellantis NV (atau Grup Stellantis) pada Oktober 2021 telah mencaplok saham atau mengakuisisi perusahaan NAZA Automotive Malaysia. Dan terhitung sejak akhir tahun tersebut, grup ini mulai memacu produksi, dan produk pertama yang diproduksi adalah model baru Peugeot 2006 atau New Peugeot 2008.
Laman WapCar belum lama ini melaporkan, Stellantis memang belum membuat pernyataan resmi terkait isu produksi di Malaysia. Namun, seorang sumber media itu – yang diklaim mengetahui rencana produksi itu – telah mengatakan bahwa Stellantis segera meresmikan distributor SUV Jeep di Thailand.
“Selanjutnya, distributor baru ini akan mengimpor kendaraan Jeep dari pabrik Stellantis di Malaysia,” tulis laman itu,
Sang sumber mengatakan, dengan merakit Jeep Wrangler atau Jeep Gladiator di Malaysia, maka harga kendaraan 4×4 akan lebih terjangkau. Selain itu, Stellantis juga dapat mulai memproduksi Jeep Compass dan Renegade untuk pasar ASEAN di pabrik itu.
Selama ini, untuk pasar Filipina Jeep mendatangkan Wrangler dan Gladiator dari Amerika Serikat. Sementara Jeep Compass dan Renegade diimpor dari Cina.
Namun, Stellantis menolak berkomentar saat dikonfirmasi WapCar terkiat kabar rencana produksi di Malaysia itu. Meski, perusahaan itu menyebut bahwa mereka akan menjajaki peluang baru untuk merek lain (selain Peugeot) di Gurun (Malaysia) di masa depan.
“Kami juga berupaya untuk memiliki basis produksi yang paling kompetitif di Gurun, yang memungkinkan kami untuk mengeksplorasi peluang baru dan mendukung pertumbuhan untuk semua merek Stellantis di fasilitas itu pada masa mendatang,” ungkap juru bicara Stellantis.
Kinerja di Indonesia dan Filipina
Tetapi yang pasti, jika informasi rencana produksi di Malaysia terealisasi, maka Jeep tak hanya melayani pasar Thailand semata, tetapi juga negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Terutama, Indonesia dan Malaysia.
Hanya, informasi penjualan SUV Jeep di Indonesia tidak tersaji dengan baik, pasalnya merek ini tidak lagi melaporkan kinerja penjualan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo). Meski begitu data di Kementerian Perindustrian yang dinukil Mobilitas, Selasa (1/3/2022) menunjukkan penjualan Jeep di Indoneswia pada tahun 2014 sebanyak 306 unit. Di tahun berikutnya naik menjadi 373 unit, tetapi di tahun 2016 jeblok, hingga menjadi 106 unit.
Sementara di Filipina, data Chamber of Automotive Manufacturers of the Philippines (CAMPI) yang dinukil Mobilitas, Selasa (1/3/2022) menunjukkan, 2015 Jeep berhasil melego mobilnya sebanyak 232 unit di negeri itu. Kemudianm 2016 melorot, menjadi 218 unit, tetapi di tahun berikutnya atau tahun 2017 melonjak hingga mencapai 427 unit.
Tetapi, di tahun 2018 kembali ambrol, karena hanya 330 mobil yang laku. Bahkan, di tahun 2020 ambrolnya penjualan semakin dalam, dengan total unit yang terlego hanya 280 unit.
Sedangkan di tahun 2021, data penjualan yang tersaji hanya sampai bulan September. Rincian penjualannya: pada Januari sebanyak 42 unit, Februari 44 unit, Maret 32 unit, April 44 unit,Mei 40 unit, Juni 52 unit, Juli 51 unit, Agustus 14 unit, dan September 43 unit. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id