Jakarta, Mobilitas – Penjualan mobil ke konsumen (ritel) selama bulan Februari di Indonesia tercatat merosot dibanding bulan sebelumnya. Penurunan yang terjadi di bulan kedua itu bukan pertama kalinya terjadi, karena selama Januari penjualan juga sudah ambles dibanding bulan sebelumnya (Desember 2021).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Minggu (13/3/2022) menunjukkan, pada bulan kedua itu, total penjualan mobil secara ritel di Tanah Air mencapai 69.989 unit. Jumlah ini merosot 10,9% dibanding penjualan selama bulan Januari yang sebanyak 78.568 unit.
Angka penjualan ritel selama Januari itu pun juga ambles 2,56% dibanding Desember 2021. Sebab, di bulan penghujung tahun 2021 tersebut total penjualan ritel mobil mencapai 101.479 unit.
Menariknya, meski secara total penjualan ritel di pasar nasional ambles, namun pasar mobil premium atau mobil mewah masih semringah. Sebagian besar merek pemain di ceruk pasar ini mencatatkan kenaikan penjualan.
Bayerische Motoren Werke (BMW) Indonesia misalnya, membukukan penjualan ritel sebanyak 194 unit dan paling bagus alias mencorong di antara merek mobil mewah di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 4 unit dibanding penjualan ritel yang dikantonginya selama bulan Januari lalu, yang sebanyak 190 unit.
Kolega BMW sesama dari Jerman, yakni Mercedes-Benz, di bulan tersebut berhasil meraup angka penjualan ritel sebanyak 168 unit. Jumlah ini bertambah 42 unit dibanding jumlah yang berhasil dipetik selama bulan Januati, yakni 126 unit.
Sementara, Lexus – merek mewah milik Toyota Motor – yang di Januari lalu hanya melego 2 unit mobil ke konsumen, di bulan Februari berhasil menjual sebaanyak 57 unit. Artinya, penjualan ritel Lexus meroket hingga 2.750%.
Lonjakan penjualan ritel juga dicatatkan oleh MINI. Merek asal Inggris yang kini merupakan bagian dari Grup BMW itu, melego mobil sebanyak 45 unit. Pada bulan Januari, penjualan ritel merek ini cuma 4 unit.
Sedangkan mobil merek Audi – yang dijajakan oleh PT Garuda Mataram Motor – meski penjualan ritelnya di bulan Februari malah ambrol. Jika di bulan sebelumnya atau Januari laku 1 unit, di bulan Februari sama sekali tak ada unit yang terjual alias kosong melompong. (Din/Aa)