Jakarta, Mobilitas – Jumlah kasus kecelakaan lalu-lintas di Indonesia masih terbilang tinggi, dimana kelalain manusia (human error) yang menjadi penyebab utamanya. Data di Korps Lalu-lintas (Korlantas) Polri menunjukkan, di tahun 2021, tak kurang dari 25.266 kasus kecelakaan terjadi dan berujung kematian.
“Faktor human error masih menjadi penyebab utama. Tidak terkecuiali di jalan tol. Nah, faktor human error ini karena kelelahan, kurang konsentrasi, dan mengantuk. Termasuk ketidaktaatan terhadap rambu maupun aturan yang berlaku,” ujar Direktur Penegakkan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol.Aan Suhanan, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Faktor lain yang juga tidak kalah banyaknya menjadi penyebab kecelakaan aladah faktor teknis. Dalam kecelakaan di jalan tol, lanjut Aan, faktor kondisi perangkat rem maupun tekanan angin ban menjadi pemicu terbanyak kecelakaan.
Sedangkan waktu terjadinya kecelakaan, data yang dihimpun Korlantas Polri dari kejadian kecelakaan yang terjadi selama ini di jalan tol terlihat dini hari hingga pagi hari yang terbanyak. “Sekitar 45% lebih terjadi pada dini hari sampai pagi hari iatu sekitar pukul 03.00 – 09.00 ini waktu yang sering terjadi kecelakaan. Kemudian pada siang hari, sore hari, dan malam hari,” papar Aan.
Ihwal banyaknya kecelakaan pada dini hari hingga pagi hari, Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut hal itu dikarenakan faktor kelelahan dan microsleep alias terlelap sesaat.
“Terutama di jalan tol setelah menyetir dalam waktu lama dan jarak jauh. Sebab, dengan menyetir seperti itu, orang akan jenuh atau bosan. Sementara secara fisik juga mengalami kelelahan. Faktor-faktor ini menjadikan orang mengalami microsleep atau terlelap sesaat. Meskipun hanya dalam hitungan detik atau menit, kondisi ini sangat berbahaya,” papar dia saat dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Pengajar Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Semarang ini menyebut, dalam kondisi lelah, mengantu, atau terkena micrsleesp kesiagaan syaraf sensorik dan motorik seseoarng akan menurun. Sehingga, ketika dalam keadaan darurat yang harus bermanuver dengan cepat reflek mereka terlambat, dan kecelakaan pun tak terhindarkan. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id