Detroit, Mobilitas – Penjualan mobil Toyota di Amerika Serikat sepanjang Januari hingga Maret tahun ini dilaporkan jeblok. Pabrikan asal Jepang itu berdalih, bonyoknya penjualan selama triwulan pertama itu tak lepas dari gangguan produksi akibat seretnya pasokan semikonduktor (chip).
Data di Asosiasi Diler Mobil Amerika Serikat dan laporan resmi Toyota wilayah Amerika Utara yang dinukil Mobilitas, Selasa (19/4/2022) menunjukkan di bulan Maret saja total penjualan Toyota hanya 194.178 unit. Jumlah ini ambrol 23,5% dibanding penjualan selama bulan yang sama tahun 2021.
Sementara, selama Januari – Maret, total penjualan yang dibukukan Toyota di Negeri Paman Sam itu sebanyak 514.592 unit, atau jeblos hingga 14,7%. Rinciannya, penjualan mobil merek Toyota 450.227 unit ambrol 14,9% dan mobil merek Lexus sebanyak 64.365 unit ambrol 13,3% dibanding periode sama tahun lalu.
Sebelumnya, Laporan penjualan ke Japan Automobile Dealer Association (JADA) dan Japan Automobile Manufacturer Association (JAMA) yang dinukil Mobilitas, Rabu (13/4/2022) menunjukkan, penjualan Toyota di kampung halamannya sendiri itu sebanyak 364.153 unit.
Jumlah tersebut ambrol 17,2% dibanding tiga bulan pertama tahun lalu lalu. Sebab, di kuartal pertama 2021 itu, angka penjualan yang berhasil dikantongi Toyota masih mencapai 439.862 unit.
Sejumlah mobil kondang yang merupakan unggulan Toyota, penjualannya bonyok selama periode tersebut. Toyota Yaris (termasuk di dalamnya ada Toyota Yaris Cross), hanya membukukan penjualan sebanyak 46.028 unit alias ambrol 31,9% dibanding periode sama tahun lalu.
Toyota Roomy terjual 38.917 unit menyusut 1,2%. Lalu, MPV mewah Toyota Alphard mengantongi angka penjualan 18.781 unit alias ambrol 44,9%, Toyota Voxy laku sebanyak 11.538 unit, anjlok hingga 51,2%.
Saudara Voxy – yakni Toyota Noah – di saat yang sama hanya terjual 10.923 unit alias ambrol 22,8%. Kemerosotan penjualan juga dialami oleh Toyota RAV4, karena cuma terjual 8.635 unit alias longsor 37%.
Begitu pula dengan Toyota Sienta yang penjualannya juga ambrol 37%, sebab hanya terjual 13.287 unit. Kinerja penjualan Toyota Prius setali tiga uang, yakni ambrol 26,9% (dengan total penjualan 11.513 unit).
Serupa dengan Prius, Toyota LandCruiser W dan Toyota Crown juga jeblos. Masing-masing jeblos 22,8% (hanya terjual 8.248 unit) dan 24,5% (terjual 5.628 unit).
Toyota C-HR juga tak luput dari muramnya penjualan. Total jumlah yang dibukukannya selama tiga bulan pertama tahun ini hanya 3.922 unit alias jeblos 44,3% dibanding triwulan pertama.
Namun, yang paling tragis adalah Toyota Harrier, karena penjualannya ambrol hingga 56,4%. Dia hanya laku sebanyak 12.025 unit sepanjang kurun waktu itu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id