Jakarta, Mobilitas – Pasar jasa logistik di Indonesia sepanjang tahun 2021 ini diprediksi tumbuh 10% – 12%, setelah di kuartal pertama (Januari – Maret) tumbuh signifikan dibanding kuartal keempat tahun 2020. Terlebih, perekonomian nasional di kuartal kedua hingga kuartal akhir tahun ini diyakini akan tumbuh alias membaik.
“Segmen logistik korporasi yang selama ini masih menjadi penyumbang transaksi terbesar dan di tahun lalu terkontraksi karena sektor-sektor yang dilayani terkontraksi akibat pandemi Covid-19, sekarang berangsur pulih,” ujar Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Pernyataan serupa diungkap Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi, yang disampaikan belum lama ini. Menurut dia, meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan atau logistik mengalami kontraksi sebesar minus 13,42% pada kuartal keempat tahun 2020 lalu (year on year) namun trennya menuju positif.
“Sebab, kalau kita lihat dari kuratl ke kuartal, besaran kontraksi – yang dikarenakan sektor pengguna jasa bisnis logistik yakni transportasi dan pergudangan juga ambles akibat pandemi Covid-19 – terus menurun. Jika di kaurtal II masih minus 30,80%, di kuartal ketiga minus 16,71%, ternyata kuartal IV, minusnya hanya 13,42%,” kata Setijadi.
Masih menggeliatnya sektor bisnis hortikultura – yakni buahan-buahan, sayuran, dan tanaman – menjadi pemicu permintaan di bisnis jasa logistik. Begitu pula dengan sektor e-commerce, meski saat ini kontribusinya masih di bawah 10% dari total transaksi bisnis logistik namun trennya terus meningkat.
“Dengan tren seperti ini, tentu permintaan terhadap kendaraan komersial sebagai armada bisnis logistik masih terus terjadi. Baik untuk replacement (penggantian) maupun sebagai armada baru,” ujar Setijadi.
Infrastruktur dan ekonomi
Pendapat senada diungkap Chief Operating Officer (COO) PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo. Menurutnya, sepanjang akhir kuartal keempat tahun 2020, dan kuartal pertama tahun 2021 ini, tren permintaan truk terbesar masih di truk ringan dan medium.
“Truk kategori ini paling banyak diminta oleh perusahaan jasa logistik. Membaiknya infrastruktur jalan tol dan tumbuhnya sektor konsumsi masyarakat dan ekonomi secara umum menjadi pemicu,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Bicara soal perkembangan jalan tol, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Danang Parikesit, menyebut pada akhir tahun 2020, total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.346 kilometer.
“Targetnya, pada tahun 2024 total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 4.761 km. Sehingga hal ini ikut menumbuhkan jasa penyewaan transportasi darat,” ujar dia dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Sementara soal pertumbuhan ekonomi, Sekretaris Kementerian Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan pemerintah optimis akan terjadi pertumbuhan yang simultan hingga akhir tahun.
“Pada kuartal II tahun ini akan tumbuh 6,9% – 7,8%. Sehingga, diperkirakan tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 4,5% -5,3%,” ujar dia. (Jan/Arf)