Jakarta, Mobilitas – PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) yang merupakan agen pemegang merek Mazda Motors di Indonesia, 1 April lalu meluncurkan New Mazda CX-5. EMI mengklaim SUV medium yang dijajakannya itu laris manis.
“Terima kasih atas antusiasme dan respons positif masyarakat Indonesia, terutama Mazda Lovers terhadap The New CX-5 yang kami rilis pada 1 April 2022. Kami lihat hampir setiap harinya selalu ada permintaan dari customer khususnya untuk unit The New CX-5,” papar Managing Director PT EMI, Ricky Thio, dalam keterangan resmi belum lama ini.
New Mazda CX-5 yang menggunakan platform Skyactiv-Vehicle Architecture itu dibekali sejumlah fitur canggh penunjang keamanan dan kenyamanan berkendara yang dirangkum dalam i-Activsense. Dengan serangkaian fitur tersebut, pengemudian New CX-5 semakin stabil.
Ada dua tipe yang ditawarkan yakni Elite dan Kuro Edition. Tipe pertama dibanderol Rp 597,7 juta dan tipe Kuro dihargai Rp 607,7 juta. Semua harga itu berstatus on the road Jakarta.
Kehadiran dua tipe New Mazda CX-5 itu tentu menjadi amunisi baru bagi EMI atau Mazda Indonesia dalam menggempur pasar. Terlebih, fakta menunjukkan, penjualan mobil Mazda ke konsumen (ritel) di Indonesia sepanjang Januari hingga Maret atau kuartal pertama tahun ini jeblok.
Data laporan penjualan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia(Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Kamis (28/4/2022) menunjukkan, selama tiga bulan pertama 2022 itu, total jumlah penjualan ritel yang berhasil dikantongi Mazda hanya 377 unit. Jumlah ini ambrol 56,9% dibanding angka penjualan ritel yang berhasil koleksi selama periode sama tahun lalu.
Sementara, penjualan mobil Mazda dari pabrik ke diler (wholesales) selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat hanya sebanyak 376 unit. Jumlah tersebut jeblos 62,3% dibanding wholesales yang berhasil dibukukan sepanjang kurun waktu yang sama di tahun 2021.
Penjualan Mazda di Tanah Air sepanjang tahun 2018 – 2020 terus berada di tren penurunan. Fakta berbicara, sepanjang tahun 2018, total penjualan merek ini masih sebanyak 5.957 unit, namun di tahun berikutnya merosot menjadi 4.934 unit, dan tahun 2020 sebanyak 2.611 unit.
Namun, di tahun 2021 kembali menggeliat. Sepanjang Januari – Agustus tahun itu, total penjualan ritelnya mencapai 2.445 unit, atau menanjak 67,4% dibanding periode sama tahun 2020, yang sebanyak 1.461 unit.
Sedangkan hingga September jumlah penjualan ritel yang berhasil dikantongi mencapai 2.830 unit. Jumlah tersebut telah melampaui angka penjualan ritel yang berhasil diraup selama tahun 2020. (Ris/Aa)