Jakarta, Mobilitas – Pebjualan mobil di Jepang sepanjang Januari hingga April tahun 2022 ini tercatat mengalami penurunan disebabkan berbagai hal, salah satunya kendala pasokan semikonduktor sehingga penghentian sementara kegiatan produksi. Hampir semua mereka lokal Jepang, membukukan amblesnya penjualan.
Data di Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) dan Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) yang dinukil Mobilitas, Minggu (15/5/2022) menunjukkan, total penjualan mobil di Negeri Sakura itu, selama empat bulan pertama tahun ini tercatat sebanyak 1.496.849 unit. Jumlah tersebut anjlok 15,9 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Amblesnya penjualan juga dibukukan oleh Toyota dan merek mewahnya, Lexus. Fakta data berbicara, penjualan Toyota (tidak termasuk Lexus) hanya sebanyak 464.202 unit alias ambrol 17,0 persen.
Sementara penjualan Lexus di catur wulan pertama itu tercatat sebanyak 14.709 unit. Jumlah ini ambrol 28,1% dibanding penjualan yang berhasil dibukukan selama kurun waktu yang sama tahun 2021.
Mobil-mobil Lexus merupakan produk yang dijajakan secara global, termasuk di Indonesia. Selama tiga bulan pertama atau dari Januari hingga Maret, total penjualan Lexus di Indonesia terbilang masih lumayan.
Data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Minggu (15/5/2022) menunjukkan sepanjang Januari hingga Maret tahun ini Lexus menunjukkan, mobil Lexus terjual ke diler (wholesales) sebanyak 242 unit. Jumlah ini naik 16,3% dibanding wholesales sepanjang periode sama tahun 2021.
Sedangkan penjualan ke konsumen (ritel) yang dibukukan pada periode itu mencapai 239 unit. Angka penjualan ritel ini meningkat 13,3% dibanding penjualan ritel yang dicatatkan selama periode sama tahun lalu.
Tahun 2021, Lexus Indonesia berhasil melego unit ke diler sebanyak 972 unit, atau naik 2,6 persen dibanding 2020 yang sebanyak 947 unit.Sedangkan penjualan ritel yang dibukukan sebanyak 1.000 unit, naik 1,2 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 988 unit. (Vto/Aa)