Jakarta, Mobilitas – Penjualan mobil di Indonesia sepanjang bulan April, baik dari pabrik ke dealer (wholesales) maupun dari dealer ke konsumen (ritel) menyusut dibanding penjualan yang dibukukan oleh seluruh pabrikan atau merek pada bulan Maret. Jumlah hari kerja yang banyak libur menjelang hari raya Idul Fitri menjadi penyebabnya.
Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, jumlah hari kerja efektif yang lebih sedikit dibanding Maret, menjadikan penjualan selama April berkurang. Karena, masyarakat juga banyak yang cuti, dan kegiatan di dealer juga menyesuaikan dengan ketentuan hari libur yang ada.
“Tetapi, kalau dilihat dari antusiasme masyarakat untuk membeli, sebenarnya mulai meningkat sejak Maret. Ini dipicu kabar tentang diperbolehkannya mudik lebaran, setelah dua tahun (yakni tahun 2020 dan tahun 2021) tidak diperkenankan mudik,” papar dia saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Data penjualan di Gaikindo yang dinukil Mobilitas, Selasa (17/5/2022) menunjukkan, total wholesales yang dibukukan seluruh pabrikan pada bulan keempat itu sebanyak 82.877 unit. Jumlah ini merosot 15,9 persen dibanding bulan Maret yang masih sebanyak 98.544 unit.
Sedangkan penjualan ritel yang dicatatkan sebanyak 81.615 unit. Jumlah ini menyusut 9,3 persen dibanding penjualan ritel yang dikantongi pada bulan Maret, yang sebanyak 89.965 unit.
Dengan tambahan penjualan pada bulan April itu, maka total wholesales sepanjang Januari – April mencapai 346.849 unit. Jumlah ini menanjak 30,4 persen dibanding periode sama tahun 2021, yang sebanyak 265.934 unit.
Sementara, total penjualan ritel yang dibukukan seluruh merek selama Januari – April tahun ini mencapai 320.370 unit. Jumlah ini menanjak 24,2 persen dibanding penjualan ritel pada empat bulan pertama tahun lalu, yang sebanyak 257.958 unit. (Swe/Aa)