Jakarta, Mobilitas – Nissan Motor Company (Nissan) menjelang akhir tahun 2020 (tepatnya pada September 2020) secara resmi menyatakan mengakhiri produksiSUV Nissan X-Trail di Thailand pada 31 Agustus dan menghentikan penjualannya sejak 1 September tahun itu. Namun, tidak ada pernyataan yang menyebut SUV itu dimatikan.
Seperti dilaporkan Bangkok Post, 11 September 2020, Nissan menyatakan keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi pemasaran dan penjualan. “Nissan akan lebih fokus pada mobil kompak, mobil kecil multi fungsi atau kendaraan komersial, dan kendaraan listrik,” bunyi keterangan pabrikan.
Namun, kabar terbaru menyebut Nissan X-Trail kembali hadir alias tak mati sepenuhnya meski produksinya dihentikan pada tahun 2020 tersebut. Buktinya versi anyar dengan label All New Nissan X-Trail disiapkan untuk pasar Australia.
Australia yang hampir seluruh kebutuhan kendaraan roda empatnya dipenuhi dari impor itu, membuat detak kehidupan Nissan X-Trail kembali berdenyut.
Keterangan resmi Nissan yang dilansir laman Nissan Australia dan dikutip Mobilitas, Rabu (18/5/2022) menyebut SUV Nissan X-Trail yang telah hadir di Australia selama dua dekade akan disajikan kembali dengan pembaruan.
“Dengan warisan kebanggaan selama lebih dari dua dekade, sejumlah model dan tipe (Nissan X-Trail) telah memainkan peran penting dalam menyuguhkan sensasi petualangan dan kenangan yang tidak terlupkan bagi ratusan ribu keluarga di Australia,” ungkap Managing Director Nissan Australia, Adam Paterson, dalam keterangan resmi.
Fitur canggih
All New Nissan X-Trail menggunakan platform anyar CMF-C Nissan. Menariknya, versi anyar ini dibekali mesin bensin 2.5 liter empat silinder naturally aspirated yang menghasilkan tenaga 181 hp dengan torsi 245 Nm yang disalurkan ke roda melalui transmisi CVT.
Mesin ini sama dengan Mitsubishi Outlander. Maklum, antara Nissan Motor dengan Mitsubishi Motors merupakan mitra aliansi bersama Renault hingga saat ini, sehingga berbagi platform dan lainnya termasuk mesin sangat dimungkikan.
Ada empat varian All New Nissan X-Trail yang disajikan di Australia. Varian ST yang menjadi varian standar tampil dengan roda 17 inci, varian kedua adalah Varian ST-L, dan dua varian teratas yakni Ti dan Ti-L.
Sederet fitur canggih diberikan. Mulai dari sensor parkir , sistem mengemudi semi-otonom ProPilot Nissan, kaca privasi, lampu kabut, kursi belakang geser, kursi depan berpemanas, hingga kamera 360 derajat
Jejak penjualan
Data Asosiasi Dealer Mobil Australia (AADA) dan Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) yang dinukil Mobilitas, Rabu (18/5/2022) menunjukkan penjualan Nissan X-Trail di Australia dari tahun 2014 hingga 2018 tercatat terus menanjak naik. Meski di tahun berikutnya, yakni tahun 2019 hingga 2021 merosot berturut-turut.
Fakta berbicara, di tahun 2014 angka penjualan yang dibukukan Nissan X-Trail di negeri itu masih sebanyak 12.564 unit, tahun 2015 naik menjadi 17.971 unit. Pada tahun berikutnya kembali naik menjadi 18.903 unit, tahun 2017 naik lagi meski tipis menjadi 18.955 unit, lalu di tahun 2018 melonjak menjadi 21.192 unit.
Namun, di tahun 2019 penjualan SUV itu ambles, karena hanya sebanyak 19.726 unit. Bahkan di tahun berikutnya ambrol lebih dalam lagi, hingga menjadi 14.291 unit.
Sedangkan di tahun 2021, data penjualan yang tercatat hingga bulan Oktober. Rinciannya, Januari sebanyak 1.593 unit, Februari 1.151 unit, Maret 1.932 unit, April 1.522 unit, Mei 1.535 unit, Juni 1.009 unit, Juli 430 unit, Agustus 397 unit, September 645 unit, dan Oktober 1.420 unit. (Swe/Aa)