London, Mobilitas – Setelah sejak tahun 2017 lalu selalu bertengger di daftar 10 atlet dunia dengan bayaran tertinggi di dunia, kini Lewis Hamilton terdepak dari daftar tersebut. Seiring prestasinya yang melorot di laga balap Formula Satu (F1), bayaran yang dia terima pun tak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Majalah ekonomi kondang Forbes belum lama ini melaporkan pria kelahiran Stevenage, Hertfordshire, Inggris 7 Januari 1985 itu, pendapatannya berkurang jauh dibanding tahun 2021 yang masih mencapai US$82 juta (belum termasuk pendapatan sebagai model iklan dan lainnya). Sebab, dia tak masuk dalam 10 besar atlet dengan penghasilan tertinggi di dunia.
Pada daftar itu, peringkat ke-10 dihuni oleh pebasket Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo, yang mengantongi pendapatan US$80,9 juta. Sedangkan peringkat pertama, ditempati pesepakbola Lionel Messi yang kini bermain di klub Paris Saint-Germain (pRancis) dengan peenghasilan US$130 juta dolar.
Sementara Tim F1 Mercedes-Benz – yakni tim dimana Hamilto membalap – sampai saat ini menutup rapat informasi soal nilai kontrak Hamilton yang berlaku hingga tahun 2023 tersebut. Pembalap yang memulai karir di laga adu cepat mobil sejak usia delapan tahun ini prestasinya memang mulai merosot sejak dikalahkan pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen.
Redupnya prestasi itu, sesuai dengan aturan budget cap yang dikeluarkan Federasi Otomotif Internasional (IFA), tim harus melakukan pengembangan mobil. Untuk kebutuhan pengembangan tersebut, maka komponen gaji pembalap harus dipangkas.
Namun, laporan The Sunday Times yang dikutip Mobilitas, Sabtu (21/5/2022) menyebut Lewis Hamilton telah mencatatkan diri sebagai atlet terkaya di Inggris dengan total kekayaan bersih mencapai 300 juta poundsterling. Nilai itu setara dengan Rp 5,5 triliun (kurs 1 poundsterling = Rp 18.323,67).
Adapun majalah Forbes menyebut meski tak lagi masuk dalam 10 besar atlet berbayaran tertinggi sejagat, namun kekayaaan Hamilton tumbuh 60 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,099 triliun. Maklum, pria ini juga memiliki portofolio investasi di berbagai bidang bisnis yang membuatnya makin tajir. (Swe/Aa)