Jakarta, Mobilitas – Meski tampilannya tak mengalami perubahan yang sangat signifikan, dengan bodi yang mengotak dan paras yang khas, ternyata minibus Suzuki APV masih eksis di pasar Indonesia. Bahkan, sepanjang Januari hingga April tahun 2022 ini, penjualannya ke dealer (wholesales) menanjak hampir 50%.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Senin (30/5/2022) menunjukkan, selama empat bulan pertama itu wholesales Suzuki APV sebanyak 1.084 unit. Jumlah ini meningkat 42,8 persen dibanding periode sama tahun 2021.
Meski dibanding duo minibus Daihatsu yakni Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Luxio, total wholesales Suzuki APV itu masih kalah banyak. Sebab, masing-masing minibus yang dijajakan oleh PT Astra Daihatsu Motor itu terlego ke dealer sebanyak 5.136 unit dan 1.101 unit.
Namun, Suzuki APV yang di Indonesia dijual oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) itu lebih unggul (dalam wholesales) dibanding Wuling Formo yang terjual sebanyak 821 unit. Bahkan jauh di Dongfeng Sokon (DFSK) Gelora yang laku ke dealer sebanyak 25 unit.
“Model minibus di Indonesia memiliki ceruk pasar tersendiri. Selain pribadi atau individu, juga fleet yakni lembaga pemerintah maupun swasta. Pasar fleet terbanyak justeru swasta yaitu perusahaan jasa travel, hotel, dan yang blind van banyak digunakan oleh perusahaan jasa kurir atau logistik. Kabinnya yang lapang dan haragnya yang lebih miring menjadi pertimbangan konsumen di segmen ini,” papar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Tren penurunan
Suzuki APV tercatat pernah membukukan wholesales di atas 18.000 unit yakni sepanjang tahun 2011. Namun, setelahnya angka penjualan yang dikoleksinya terus merosot tajam.
Jika pada tahun 2011 masih sebanyak 18.349 unit, pada tahun berikutnya anjlok menjadi 15.333 unit. Lalu di tahun 2013, ambles lagi menjadi 14.531 unit, dan tahun 2014 menjadi 10.667 unit.
Penurunan juga masih terjadi di tahun 2015, yakni hanya sebanyak 6.727 unit. Begitu pula di tahun 2016 yang sebanyak 6.112 unit, dan di tahun 2017 yang hanya sebanyak 5.149 unit.
Tren kemerosotan penjualan Suzuki APV masih terjadi di tahun 2018 dimana total wholesales yang dibukukannya hanya sebanyak 3.696 unit. Sedangkan di tahun 2019 penjualan mobil ini sedikit membaik karena meningkat menjadi 4.269 unit.
Namun itu tak bertahan lama karena di tahun berikutnya kembali ambles menjadi 2.248 unit. Sekadar informasi, Suzuki APV yang diproduksi di Indonesia juga diekspor ke sejumlah negara. (Swe/Aa)