Munich, Mobilitas – Penjualan mobil di Jerman sepanjang Januari hingga Mei tahun 2022 ini tercatat merosot hingga 10 persen lebih dibanding periode sama tahun 2021. Seretnya pasok chip atau semikonduktor disebut sebagai biang keladi dari anjloknya penjualan sepanjang lima bulan pertama tahun ini.
Data Otoritas Transportasi Federal Jerman (KBA) yang dikutip Mobilitas menunjukkan, sepanjang Januari hingga Mei tahun ini total penjualan yang dibukukan seluruh pabrikan di Negeri Panzer itu sebanyak 1.013.417 unit. Sedangkan di bulan Mei saja, sebanyak 207.199 unit alias anjlok 10,2 persen dibanding penjualan selama bulan yang sama tahun lalu.
Fakta menarik dari data penjualan ini adalah, pertarungan antara dua merek yang sama-sama kondang di dunia yakni Bayerische Motoren Werke (BMW) dan Mercedes-Benz. Data berbicara, selama Januari – Mei tahun ini, BMW mampu meraup angka penjualan sebanyak 83.930 unit alias ambles 13,1 persen dibanding kurun waktu yang sama tahun 2021.
Pada saat yang sama, Mercedes-Benz (Mercy) berhasil mengoleksi angka penjualan sebanyak 92.081 unit. Jika dibandingkan dengan penjualan selama periode sama tahun lalu, jumlah tersebut melorot 6,9 persen.
Artinya, Mercy jauh lebih unggul dibanding BMW. Meski secara grup yakni BMW Group (yakni dengan menjumlahkan penjualan merek BMW dan MINI), grup ini lebih unggul ketimbang Mercedes-Benz Group (yang tyerdiri dari mobil merek Mercedes-Benz dan Smart).
Data KBA memperlihatkan selama lima bulan pertama tahun ini, BMW Group berhasil melego 100.587 mobil. Adapun Mercedes-Benz Group sebanyak 98.971 unit. (Din/Aa)