Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Cara Mudah Kenali Minyak Rem Motor yang Harus Diganti – Mobilitas.id
Tabung minyak rem sepeda motor dengan kaca sebagai petunjuk kondisi minyak rem - dok.Mobilitas

Cara Mudah Kenali Minyak Rem Motor yang Harus Diganti

Arif Arianto
4 Min Read

Tangerang, Mobilitas – Perangkat pengereman di sepeda motor merupakan salah satu komponen yang sangat penting, karena bukan hanya menyangkut kenyamanan tetapi juga keamanan bagi diri sendiri maupun orang lain di jalan. Namun, tidak sedikit orang yang tidak memahami sistem keseluruhan dalam perangkat pengereman itu.

Seperti diungkap Mekanik Senior Gemilang Motor, Heriyanto, ketidakpahaman masyarakat itu terlihat manakala pengereman sepeda motor mereka dirasa sudah tidak optimal lagi.

“Kebanyakan dari mereka hanya memperhatikan kampas rem dan cakram saja. Padahal, saat ini hampir semua model sepeda motor menggunakan pengereman dengan cakram, nah dalam sistem pengereman ini menggunakan minyak rem dengan tujuan agar pengereman yang dilakukan pengendara dapat bekerja dengan baik,” papar Heri saat ditemui Mobilitas, di Paku Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (14/6/2022).

Artinya, peran minyak rem sangat penting. Tetapi, pelumas ini justeru sering luput dari perhatian pengguna atau bahkan pemilik sepeda motor.

Tabung minyak rem belakang sepeda motor – dok.Mobilitas

“Rata-rata kurangnya pemahaman atau malah tidak mengerti sama sekali. Mereka hanya beranggapan, kalau minyak rem habis akan ada tanda-tandanya. Padahal, jika minyak rem habis bisa berbahaya akibatnya seperti pengereman jadi blong. Jangankan habis, minyak rem yang aus atau berkurang saja juga bisa berbahaya,” papar Heri.

Minyak rem, lanjut Heri, berfungsi untuk mendorong piston di kaliper rem agar kampas bisa menjepit cakram sesuai tekanan saat tuas master rem ditarik melalui cengkeraman pengendara. Cairan fluida ini juga berfungsi mengurangi panas akibat gesekan antara kampas dan cakram, sehingga kepakeman rem tetap terjaga.

“Oleh karena itu, kondisi minyak rem harus dicermati. Bukan hanya volumenya masih cukup atau sudah berkurang saja, tetapi juga tingkat kualitasnya.

Peringatan di tutup tabung minyak rem agar menggunakan minyak rem dengan kualifikasi tertentu – dok.Mobilitas

Tiga cara mudah
Lantas bagaimana cara mencermati kondisi minyak rem sepeda motor? Berikut tips dari Heriyanto:

Pertama, jika ingin melihat kondisi minyak rem, bis dilihat dari lubang kaca di master rem yang berada di setang motor. Jika volumenya berkurang dan warnanya berubah, berarti minyak telah kontaminasi.

“Kontaminasi terjadi karena volume minyak telah berkurang dan di dalam master rem banyak udara. Jika sudah terkontaminasi maka kualitas minyak juga menurun dan akibatnya pengereman tidak pakem. Karena itu minyak harus dikuras dan diganti penuh dengan minyak baru dengan standar kualifikasi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan,” kata Heri.

Peringatan di tutup tabung minyak rem agar menggunakan minyak rem dengan kualifikasi standar DOT 4 – dok.Mobilitas

Tanda-tanda kedua adalah, ketika melakukan pengereman, pengendara harus menarik tuas rem lebih kuat hingga dalam. Kondisi itu menandakan minyak rem telah berkurang atau masih lumayan banyak tetapi kualitasnya sudah menurun.

Ketiga, secara teori rekomendasi pabrikan minyak rem harus diganti ketika motor telah menempuh jarak 24.000 kilometer atau setiap dua tahun sekali. “Tetapi, sebaiknya kita tidak kaku berpatokan dengan teori itu. Alangkah baiknya dilakukan pemeriksaan meski jarak yang ditempuh belum sejauh itu, karena ada beberapa berbagai hal yang bisa menjadikan kualitas minyak rem menurun atau berkurang volumenya,” tandas Heri. (Jrr/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article