Jakarta, Mobilitas – Penjualan mobil niaga (termasuk bus dan truk) di Indonesia selama Januari hingga Mei tahun ini tercatat meningkat dibanding periode sama tahun lalu. Bertumbuhnya ekonomi nasional – yang salah satunya disokong oleh pertumbuhan bisnis logistik dan pertambangan batubara – memicu permintaan kendaraan itu.
“Kalau bicara kinerja kendaraan niaga, itu sangat terkait dengan kondisi ekonomi dan sektor-sektor pendukung pertumbuhan ekonomi. Sebab, setiap ekonomi tumbuh nol koma nol sekian persen saja, berdampak ke permintaan kendaraan ini. Sebab, sesuai namanya, kendaraan niaga adalah alat produksi atau barang modal dalam kegiatan bisnis,” tutur Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
Data di Gaikindo yang dikutip Mobilitas menunjukkan, selama lima bulan pertama tahun ini total kendaraan niaga telah mencapai 92.847 unit. Jumlah ini meningkat 11,02 persen dibanding periode sama di tahun 2021 lalu.
Fakta data juga memperlihatkan, dalam penjualan ke konsumen (ritel) selama kurun waktu itu, Mitsubishi Fuso masih menjadi penguasa pasar dengan penjualan 14.241 unit. Jumlah penjualan ritel itu naik 20,5 persen dibanding angka yang dikoleksi Fuso selama 2021.
Sekadar catatan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan selama kuartal pertama atau Januari hingga Maret ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen. Selama kurun waktu yang sama, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79 persen (dibanding tahun 2021), dimana di dalamnya terdapat sektor bisnis distribusi dan pengiriman barang yang tumbuh 4,62 persen.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 lalu, Mitsubishi Fuso juga merajai penjualan. Saat itu Fuso melego unit ke konsumen (ritel) sebanyak 34.375 unit, menanjak 56 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 24.011 unit (tetapi masih mendominasi segmennya, dengan pangsa pasar 48,1 persen).
Dia mengungguli Isuzu yang saat itu menjual sebanyak 27.278 unit atau naik 53 persen dibanding tahun 2020 yang sebanyak 17.855 unit. Bahkan penjualan Fuso jauh di atas Hino yang saat ini sebanyak 19.793 unit, dan naik 52 persen dibanding tahun sebelumnya.
Truk yang dipasarkan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) itu juga jauh lebih laris dibanding truk-truk Mercedes-Benz yang di tahun 2021 itu terjual 1.904 unit. Penjualannya juga jauh lebih banyak dibanding UD Trucks yang di tahun tersebut laku sebanyak 1.397 unit
Secara lengkap, begini fakta penjualan kendaraan niaga dari merek-merek yang ada di Indonesia selama di Januari – Mei 2022. Jumlah itu juga jauh lebih banyak dibanding dengan penjualan selama periode sama tahun 2021:
Mitsubishi Fuso: 14.241 unit (naik 20,5 persen)
Isuzu: 11.839 unit (naik 19,7 persen)
Hino: 10.037 unit (naik 43,8 persen)
UD Trucks: 799 unit (naik 10,4 persen)
Tata Motor: 110 unit (naik 10 persen)
Scania: 102 unit (turun 62,4 persen)
FAW: 96 unit (naik 88,2 persen)
Sumber: Gaikindo, 2022. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id