Jakarta, Mobilitas – Kabar yang menyebut bakal dijualnya SUV kompak Suzuki – yakni Suzuki S-Presso – di Indonesia semakin santer terdengar setelah beberapa waktu lalu sejumlah penggiat media sosial melalui akun instagram mengunggah foto-foto kehadiran mobil ini di Tanah Air.
Bahkan, jatidiri mobil asal India itu telah terdaftar di situs resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Mobil ini diproduksi di India.
“Informasi di dealer sih, segera diluncurkan di Indonesia barangnya juga sudah ada di Indonesia. Sudah mulai diberi product knowlegde. Informasi yang kita terima, kalau tidak ada aral melintang, peluncuran nanti di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2022 (kemungkinan digelar akhir Agustus). Untuk harga, kita belum tahu karena belum diinformasikan secara resmi,” ujar wiraniaga senior dealer Suzuki di Kota Tangerang, Yana, saat dihubungi Mobilitas, Rabu (29/6/2022).
Suzuki S-Presso mulai dijual diproduksi dan dijual di India pada tahun 2019 lalu. Micro SUV ini berplatform HEARCTECT itu diklaim menggunakan bahan high tensile steel, dan diekspor ke berbagai negara di Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Mobil ini menggunakan mesin yang sama dengan mesin Suzuki Karimun Wagon-R, yaitu K10B berkapasitas 1.0 liter tiga silinder. Semburan tenaga 67 hp pada 5.500 rpm dengan torsi maksimum 90 Nm pada 3.500 rpm yang dihasilkannya disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi 5-percepatan manual atau 5-percepatan Auto Gear Shift.
Suzuki S-Presso memiliki dimensi panjang 3.565 milimeter (mm), lebar 1.520 mm, tinggi 1.564 mm, dan wheelbase 2.380 mm. Di India dia dibanderol 411.000 rupee hingga 498.000 rupee atau sekitar Rp 77,32 juta hingga Rp 93,7 juta (kurs 1 rupee = Rp 188,12).
Lantas bagaimana kinerja penjualannya di negeri asalnya itu? Data Federasi Asosiasi Dealer Mobil (FADA) yang dikutip Mobilitas, Rabu (29/6/2022) menunjukkan di lima bulan pertama tahun 2022 ini, penjualan Suzuki S-Presso meningkat di bulan Februari dibanding Januari. Namun setelahnya hingga bulan Mei penjualan merosot.
Fakta data berbicara, sepanjang Januari mobil ini terjual sebanyak 6.292 unit, dan pada Fenruari meningkat menjadi 8.140 unit. Kemudian di bulan Maret menyusut hingga menjadi 7.870 unit, April menyusut lagi menjadi 6.694 unit, dan Mei merosot menjadi 4.475 unit.
Tren serupa juga terjadi dalam penjualan tahunan. Pada tahun 2019, mobil ini masih terjual sebanyak 35.254 unit dan tahun 2020 melonjak menjadi 67.690 unit, tetapi di tahun 2021 menyusut menjadi 65.478 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id