Bisnis

Januari – Juli, Penjualan Hyundai Nyaris Jegal Wuling di RI

×

Januari – Juli, Penjualan Hyundai Nyaris Jegal Wuling di RI

Share this article
Wuling Cortez terbaru di GIIAS 2022 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Hyundai di Indonesia terus membombardir pasar Indonesia dengan serangkaian model baru.

Pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih (atau secara umum disebut mobil) di Indonesia hingga kini, 80% lebih masih digenggam oleh pabrikan-pabrikan asal Jepang. Meski demikian, pabrikan dari negara lain – terutama dari Korea dan Cina – juga terus berusaha keras menggerogoti pangsa pasar mereka.

Sementara di antara pabrikan asal Korea dan Cina, kini adu cepat dalam merebut minat masyarakat sebanyak-banyaknya, Hyundai Motio dan Wuling Motors yang paling menonjol.

Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Jumat (19/8/2022) menunjukkan sepanjang Januari – Juli tahun ini, Hyundai Motor Indonesia berhasil meraup angka penjualan ke diler (wholesales) sebanyak 13.544 unit. Pada saat yang sama Wuling Motoras Indonesia mencatatkan wholesales sebanyak 12.767 unit.

Hyundai telah lebih ungggul dalam volume. Selisihnya mencapai 777 unit. Dalam penjualan ke diler ini, Hyundai telah bikin Wuling “terguling” dan bercokol di posisi 9 dalam 10 besar.

Hyundai Stargazer di GIIAS 2022 – dok.Mobilitas

Sedangkan dalam penjualan ke konsumen (ritel) Hyundai mengantongi angka sebanyak 11.500 unit dan nangkring di urutan 9. Adapun Wuling sebanyak 12.365 unit, unggul sedikit yakni 865 unit.

Seorang petinggi di Gaikindo yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (18/8/2022) mengatakan fakta ini membuktikan, tidak menutup kemungkinan Hyundai segera melampaui penjualan ritel Wuling. Selain gencar menyodorkan model baru, Hyundai juga terus menambah jaringan penjualan, plus promosi produk yang sangat intensif.

“Karena Hyundai mempunyai banyak model baru mulai dari Palisade, Hyundai Creta, dan Stargazer yang membidik segmen pasar paling gemuk. Sedangkan Wuling, mobil barunya mobil listrik yang notabene merupakan pasar baru dan belum terbentuk secara matang,” papar dia. (Din/Aa)