Tokyo, Mobilitas – Kawasaki mengaku telah berkolaborasi dengan Toyota mengembangkan mesin sepeda motor hidrogen.
Seperti dilaporkan Visordown, Kamis (22/9/2022), Kawasaki menyebut perjanjian kerjasama itu telah diteken pada awal bulan September 2022. Alasan pabrikan berjuluk “Geng Hijau” ini menggandeng Toyota, karena pabrikan itu telah melakukan inovasi lebih maju dalam pengembangan mesin hidrogen.
“Harus ada berbagai pilihan untuk mengurangi emisi karbondioksida,” ujar Presiden Toyota, Akio Toyoda.
Toyota meluncurkan mobil sel bahan bakar hidrogen atau disebut Full Cell Electric Vehicle (FCVE) pertama di dunia, yakni Toyota Mirai. Mobil ini diperkenalkan pada tahun 2014, dan sampai saat ini terjual 2.600 unit di dunia.
Dengan menggandeng Toyota, Kawasaki berusaha selangkah lebih maju dibanding produsen motor lainnya. Terutama di saat semua pabrikan fokus ke pengembangan motor listrik.
Di hajatan EICMA 2021 lalu, Kawasaki menegaskan akan menghentikan produksi motor bermesin berbahan bakar fosil pada 2035. Sedangkan di tahun 2022 ini – khususnya di semester pertama tahun ini – penjualan global Kawasaki jeblok.
Data riset MCD Research yang dikutip Mobilitas, Kamis (22/9/2022) menunjukkan, selama periode itu Kawasaki hanya mengantongi angka penjualan 226.831 unit. Jumlah ini merosot 22,3% dibanding semester pertama 2021.
“Ini merupakan penurunan terburuk sepanjang 10 tahun terakhir,” sebut MCD.
Fakta berbicara, penjualan motor Kawasaki di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) anjlok 36,7%. Sedangkan di wilayah Amerika Utara (Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko) merosot 7,9%.
Kemudian di Cina jeblos 28,7%. Lalu di wilayah Pasifik (khususnya Australia, Selandia Baru, Fiji, dan lainnya) ambles 26,1%. (Din/Aa)