Jakarta, Mobilitas – Scania (truk dan bus) mencatatkan penurunan penjualan yang sangat dalam di delapan bulan pertama.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Sabtu (22/9/2022) menunjukkan di Januari – Agustus, penjualan bus maupun truk (seluruh) merek, baik ke diler (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) meningkat.
Total wholesales yang dibukukan bus sebanyak 1.474 unit dan penjualan ritelnya 1.461 unit. Pada saat yang sama, total wholesales truk mencapai 50.448 unit dan penjualan ritelnya 50.435 unit.
Baik penjualan bus maupun truk ini tercatat mengalami peningkatan yang luar biasa. Selama bulan Januari – Juli total wholesales bus mencapai 1.188 unit, meroket 98,99% dibanding tahun lalu yang masih 597 unit.
Sedangkan total penjualan ritelnya 1.174 unit. Jumlah ini melejit 99,3% dibanding penjualan ritel periode sama tahun lalu, yang sebanyak 589 unit.
Pada rentang waktu yang sama, truk membukukan wholesales sebanyak 47.698 unit. Jumlah itu melonjak 39,04% dibanding Januari-Juli 2021, yang sebanyak 34.303 unit.
Namun, tidak semua pabrikan mencatatkan naiknya penjualan di periode Januari – Agutus tahun ini. Salah satunya, pabrikan asal Swedia, Scania.
Data Gaikindo memperlihatkan, total penjualan Scania (terdiri dari bus dan truk) – baik wholesales maupun ritel – di periode tersebut hanya 132 unit. Jumlah ini ambrol 69,2%.
Di bulan Agustus saja, jumlah penjualan (wholesales maupun ritel) yang berhasil dikantongi Scania hanya 9 unit. Jumlah ini ambles 74,3% dibanding bulan yang sama di tahun 2021.
Berikut data penjualan ritel kendaraan komersial (truk dan bus) di Indonesia sepanjang Januari – Agustus tahun ini:
Fuso: 23.982 unit
Isuzu: 20.722 unit
Hino: 17.843 unit
UD Trucks: 1.192 unit
Mercedes 1.160 unit
Tata: 165 unit
FAW: 136 unit
Scania: 132 unit
Sumber: Gaikindo, 2022. (Jrr/Aa)
