Jakarta, Mobilitas – Pemerintah terus membangun jalan tol untuk memacu kemajuan sosial ekonomi nasional.
“Jalan tol merupakan urat nadi perekonomian, pemerataan pertumbuhan ekonomi, sekaligus memacu interaksi soal masyarakat,” ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (14/11/2022).
Pemerintah menargetkan panjang jalan tol telah mencapai 4.761 kilometer (km) pada tahun 2024. “Panjang jalan tol tersebut merupakan kumulatif sjak pertama kali dibangun di Indonesia dari tahun 1978 hingga 2024 nanti,” kata Danang.
Hingga akhir Agustus lalu, enam ruas tol baru sepanjang 84,15 km telah beroperasi. Sedangkan 13 lainnya sepanjang 199 km ditargetkan sudah beroperasi di akhir tahun.
Data di BPJT Kementerian PUPR yang dikutip Mobilitas, Senin (14/11/2022) menunjukkan 13 jalan tol baru itu adalah: Cileunyi-Sumedang-Dawuan Seksi 2-6 sejauh 49,3 km, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1 dan 2 sejauh 38,5 km, Padang-Pekanbaru 31 km.
Kemudian jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 sejauh 16,3 km, Sigli-Banda Aceh Seksi 5 dan 6 sepanjang 12,5 km, Ciawi-Sukabumi Seksi 2 sepanjang 11,9 km. Lalu jalan tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 sepanjang 8,5 km, dan Cibitung-Cilincing Seksi 4 sejauh 7,7 km.
Lainnya, jalan tol Bekasi-Cawang-Kp Melayu Seksi 1A dan 2A sejauh 6,6 km, Cinere-Cimanggis Seksi 3 sepanjang 5,5 km, Serpong-Balaraja Seksi 1A 4 km, dan Serpong -Cinere Seksi 2 sepanjang 3,6 km. Lalu, Cimanggis-Cibitung Seksi 2A sepanjang 3,5 km. (Yus/Aa)