Berlin, Mobilitas – Hyundai menawarkan 2.500 unit edisi perdana di Eropa pada 9 November lalu.
Laporan The Green Journal yang dikutip Mobilitas, Rabu (16/11/2022) menyebut, mobil setrum paling anyar Hyundai itu ditawarkan di Jerman, Inggris, Prancis, Norwegia, dan Belanda. Jerman mendapatkan jatah terbanyak yakni 1.000 unit, dan 1.500 unit disebar ke empat negara lainnya.
Menariknya, semua unit telah terpesan atau terjual dalam waktu kurang dari 24 jam. Padahal, di Jerman harganya 66.400 Euro atau sekitar Rp 1,07 miliar (kurs 1 Euro = Rp 16.163,54), besaran harga yang sama di Inggris.
Hyundai mengatakan pengiriman mobil ke pemesan dilakukan Maret atau April 2023 nanti. “Pelanggan lain bisa mendapatkannya di diler pada tahun itu juga,” bunyi keterangan Hyundai.
Hyundai Ioniq 6 edisi perdana ini merupakan tipe long range, dengan jarak tempuh hingga 519 kilometer sekali cas daya baterai. Dia dibekali baterai berdaya 77,4 kWh dengan sebuah motor listrik yang menyemburkan tenaga 239 kW (atau sekitar 320 hp) dan torsi 605 Nm.
Mobil dengan sistem penggerak semua roda ini mendapatkan sistem pengecasan baterai 800 volt E-GMP sehingga proses pengisian daya sangat cepat. Gaya desainnya mengusung konsep Hyundai Prophecy EV.
Mobil ini dibekali pelek warna bkack-matte berukuran 20 inci, tutup kaca spion dan moulding hitam glossy. Lalu, emblem aluminium ‘H’ hitam di bumper depan.
Kehadiran Ioniq 6 menjadi amunisi baru bagi pabrikan asal Korea Selatan itu untuk menggenjot penjualannya di pasar global. Pada Januari – Oktober tahun ini penjualan pabrikan hanya naik super tipis.
Data penjualan internal Hyundai yang dikutip Mobilitas, Rabu (16/11/2022) menunjukkan di sepuluh bulan pertama itu, total penjualan global Hyundai 3.251.373 unit. Jumlah ini naik 0,4% dibanding periode sama tahun lalu, yang sebanyak 3.239.568 unit. (Din/Aa)