Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Mobilitas Masyarakat Meningkat, Jumlah Bus AKAP Cs Mencuat – Mobilitas.id
Ilustrasi, bus Non Ekonomi milik PO Sumex 97 - dok.HMSI

Mobilitas Masyarakat Meningkat, Jumlah Bus AKAP Cs Mencuat

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Meningkatnya mobilitas masyarakat dan jalan tol, menjadikan bisnis angkutan bus meluas.

Peningkatan volume bisnis itu terlihat dari bertambahnya rute baru yang dilayani oleh perusahaan otobus (PO). Bahkan, ada beberapa PO baru yang melayani trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP), hingga Pariwisata.

“Jadi pengertian bertambah ini dari sisi ekspansi layanan yang diberikan PO secara umum ya. Bukan kinerja bisnis masing-masing PO,” ungkap Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda), Ateng Aryono, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Sejalan ekspansi itu, kebutuhan armada bus baru juga bertambah. Meski, lanjut Ateng, pertambahan armada itu juga untuk peremajaan armada yang ada.

Hanya, berapa total jumlah bus untuk mendukung kebutuhan bisnis layanan angkutan AKAP, AKDP, AJAP, maupun pariwisata itu, Ateng mengaku tidak tahu persis. “Karena ada juga bus milik lembaga pemerintah maupun swasta. Tapi, memang banyak PO yang meluncurkan armada baru,” ucap dia.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Suharto, juga mengakui adanya pertambahan populasi bus. “Berapa jumlahnya, saya tidak hafal. Tetapi dilihat dari prosentasenya, bus AKAP, AKDP, pariwisata itu yang terbesar,” papar dia saat dikonfirmasi Mobilitas, di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Bus baru milik PO Pandawa bersasis Hino RM 280 dengan karoseri garapan New Armada – dok.HMSI

Sekadar informasi, hingga akhir September tahun ini penjualan sasis bus ke konsumen (ritel) di Indonesia melonjak. Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Rabu (16/11/2022) menunjukkan, sepanjang Januari – September lalu, total penjualan ritel bus mencapai 1.774 unit.

Jumlah itu terus melaju, karena di Januari – Agustus total penjualan ritel masih sebanyak 1.461 unit. Jumlah ini naik signifikan dibanding periode sama di 2021, yang mencapai 1.174 unit.

Sementara, data di Kementerian Perhubungan menunjukkan hingga 2021 jumlah bus AKAP di Tanah Air mencapai 13.510 unit. Jumlah ini naik 2,34% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 13.201 unit.

Di saat yang sama jumlah bus pariwisata 13.688 unit. Populasi ini meningkat 0,09% dibanding tahun 2020 yang sebanyak 13.675 unit.

Pengamat sosial dari Center of Economic and Public Policy Studies (CEPPS), Rachmat Cahyadi yang dihubungi Mobilitas, Rabu (16/11/2022) menyebut sejak lima tahun terakhir tren mobilitas masyarakat meningkat. Hal itu, kata dia, seiring dengan semakin terbukanya konektivitas antar daerah karena tersambungnya jalan tol.

“Wakuapun di tahun 2020 dan 2021 ada kendala karena pandemi Covid-19, namun potensi peningkatan mobilitas itu besar. Karena faktor kebutuhan ekonomi dan sosial yang mendasari sejalan munculnya kantong pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya area pemukiman,” ujar Rachmat. (Jap/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article