Jakarta, Mobilitas – MPV pintu geser ini diproduksi Toyota Motor di Karawang, Jawa Barat.
Namun, dari tahun ke tahun penjualannya semakin nelangsa di Indonesia. Bahkan di bulan Oktober tahun 2022 ini.
Data penjualan yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Selasa (29/11/2022) menunjukkan pada bulan kesepuluh tersebut, penjualan Sienta ke diler (wholesales) hanya 3 unit. Jumlah itu ambrol 88,5% dibanding wholesales yang dibukukan pada bulan yang sama di 2021 lalu (yang sebanyak 12 unit).
Sementara wholesales kumulatif sepanjang Januari – Oktober 2022 yang diraup Sienta hanya 65 unit. Jumlah ini jeblos 91,7% dibanding total wholesales sepanjang waktu yang sama di tahun lalu (yang sebanyak 779 unit).
Namun, bukan tahun ini saja mobil yang dijajakan oleh PT Toyota Astra Motor itu wholesales-nya ambyar. Tahun-tahun sebelumnya pun penjualannya sudah merana.
Data Gaikindo memperlihatkan pada tahun 2016 atau saat pertama diluncurkan di Tanah Air, mobil ini terjual ke diler sebanyak 17.931 unit. Namun, tahun berikutnya, melorot tinggal 14.968 unit.
Bahkan di tahun 2019 wholesales yang dicatatkannya ambrol sangat dalam, cuma 5.113 unit. Begitu pun pada tahun 2019 dan 2020, yang sebanyak 1.030 unit dan 393 unit.
Tetapi pada tahun 2021, distribusi ke diler MPV ini meningkat, seiring dengan berlakunya kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (diskon tarif PPnBM). Meski belum mampu membalik keadaan seperti saat pertama diluncurkan, karena cuma 841 unit.
Bak pepatah, kondisi yang dijalani Toyota Sienta saat ini “hidup segan mati tak mau”. (Jrr/Aa)