Beijing, Mobilitas – Melejitnya ekspor terjadi meski di tengah kelangkaan pasokan chip dan naiknya harga bahan baku.
Laporan People Daily yang dikutip Mobilitas, Kamis (1/12/2022) menyebut pertumbuhan ekspor mobil produksi Cina di Januari – Oktober tahun ini merupakan kinerja yang fenomenal. “Tantangan kelangkaan chip, kenaikkan harga bahan baku, serta kondisi dalam negeri maupun global yang masih diwarnai isu pandemi seakan terpatahkan,” tulis media itu.
Data Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang dikutip media ini menunjukkan, sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini total ekspor mobil dari Cina (baik merek lokal maupun asing yang dibuat di Cina) 2,46 juta unit. Jumlah ini melejit 54,1% dibanding periode sama di 2021.
Dari jumlah itu, 1,98 juta unit merupakan mobil penumpang. Total ekspor mobil penumpang ini melejit 57,1% dibanding Januari – Oktober 2021.
Menariknya, dari ekspor mobil penumpang ini, 499.000 unit merupakan mobil elektrifikasi atau New Energy Vehicle (NEV). Total ekspor NEV ini meroket 96,7% dibanding sepuluh bulan pertama di 2021.
“Kami peerkirakan total ekspor mobil tahun ini mencapai 3 juta unit,” ujar Vice Chief Engineer CAAM, Xu Haidong.
SAIC Motor Corporation Ltd merupakan pengekspor terbesar, dengan total 684.000 unit. Sementara Geely tercatat sebagai pabrikan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi, yakni 86% dengan total 160.000 unit.
Pasar ekspor yang dirangsek mulai dari Eropa, Amerika Utara, hingga Asia. Kemudian Meksiko, Belgia, dan Arab Saudi. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id