Jakarta, Mobilitas – Mercedes-Benz Distribution Indonesia meluncurkan dua mobil listrik di Indonesia, yakni EQS dan EQE.
Keterangan resmi yang dirilis PT Mercedes-Benz Distribusi Indonesia (MBDI), di Jakarta, Kamis (8/12/2022) menyebut dua mobil setrum kelas atas ini mulai dijual sehari setelah diluncurkan, atau Jumat (9/12/2022). Disebutkan pula, para pembeli akan mendapatkan garansi baterai hingga 10 tahun.
Mercedes-Benz EQE ditawarkan hanya satu varian, yakni Mercedes-Benz EQE 350+ Electric Art dengan banderol Rp 2,21 miliar off the road. Lalu Mercedes-Benz EQS disajikan dalam dua varian, yaitu Mercedes-Benz EQS 450+ Electric Art yang dihargai Rp 2,98 miliar dan Mercedes-Benz EQS 450+ AMG Line yang dibanderol Rp 3,41 miliar, semua off the road.
Adapun EQS menggunakan baterai Lithium 108 kWh yang diklaim mampu menyokong mobil menempuh jarak sejauh 770 kilometer (km). Motor listrik disebut menyemburkan tenaga 333 hp dengan torsi 565 Nm.
Sementara, EQE dibekali baterai Lithium 90 kWh yang mampu membawa mobil berjalan hingga 673 kilometer. Motor listriknya menyemburkan tenaga hingga 292 hp dan torsi 565 Nm.
Menariknya, saat peluncuran dua mobil itu, Deputy Director Sales and Marketing PT MBDI Hari Arifianto menyebut keduanya sangat mungkin diproduksi di Indonesia. Kini, MBDI melakukan studi untuk mengetahui secara pasti kemungkinan tersebut.
“Kami studi, dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya, karena (untuk melihat kemungkinan) produksi lokal, kami mesti melakukan studi kelayakan, perizinan dan segala macam. Sampai saat ini belum siap secara overall,” kata Hari.
Jika ini benar, menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, belum lama ini pemerintah Thailand mengklaim Mercedes-Benz telah berinvestasi dan mendirikan pabrik untuk memproduksi mobil listrik itu di negaranya.
Sebuah artikel yang diterbitkan Dewan Investasi Thailand (TBOI) belum lama ini dan dikutip Mobilitas, Selasa (15/11/2022) menyebut Thailand merupakan lokasi pertama yang dipilih Mercedes-Benz untuk memproduksi mobil setrum mewah, Mercedes-EQS di Asia Tenggara.
Nantinya, mobil tersebut tidak hanya untuk konsumsi pasar lokal saja, tetapi juga akan diekspor ke berbagai negara. Dengan kata lain, Negeri Gajah Putih itu menjadi basis produksi.
Disebutkan, proses produksi dimulai pada akhir tahun 2022 ini di pabrik Mercedes-Benz yang telah didirikan di kawasan ekonomi khusus Koridor Ekonomi Timur Thailand, di Chonburi.
“Produksi mobil listrik mewah ini sekaligus menandai tonggak sejarah lain dalam perjalanan Thailand sebagai pusat produksi mobil di kawasan regional, yaitu dari mobil konvensional menjadi pelopor produksi kendaraan listrik,” bunyi keterangan TBOI. (Ahy/Aa)