Hanoi, Mobilitas – Meski begitu, Indonesia masih kalah dalam besaran nilai atau omset ekspor.
Data Departemen Umum Bea Cukai Vietnam (GDVC) yang dikutip Mobilitas, Selasa (11/10/2022) menunjukkan selama Januari – Agustus itu, Vietnam mengimpor mobil sebanyak 96.239 unit. Dari jumlah itu 93,66% berasal dari tiga negara yaitu Thailand, Indonesia dan Cina.
Jumlah mobil asal Thailand sebanyak 37.748 unit dengan nilai US$ 749,3 juta, dan dari Indonesia 38.469 unit dengan nilai US$ 556 juta. Di sini terlihat, Indonesia menang dalam jumlah tetapi masih tertinggal dalam nilai ekspor.
“Pada periode ini ekspor Thailand anjlok 56% dan Indonesia anjlok 28% year on year,” bunyi keterangan GDVC.
Sejatinya “tertekuknya” Thailand itu secara tak sengaja. Sebab, ambrolnya ekspor Negeri Gajah Putih lebih parah akibat kendala produksi yang dikarenakan kelangkaan semikonduktor.
Sementara, laman Vietnam Credit, Selasa (11/10/2022) yang mengutip sumber di Asosiasi Produsen Mobil Vietnam (VAMA) melaporkan, impor mobil Vietnam selama bulan September tahun ini diprediksi sebanyak 18.000 unit. Jumlah ini naik 108,5% dibanding September 2021.
Total impor mobil CBU Vietnam selama Januari – September tahun ini diperkirakan mencapai 114.239 unit dengan total nilai US$ 2,6 miliar. Jumlah tersebut naik tipis 0,02% dibanding impor selama periode sama di tahun 2021.
Tetapi, nilai impor sepanjang sembilan bulan pertama itu, menyusut 2,4% dibanding periode sama di tahun lalu. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id