Jakarta, Mobilitas – Pria kelahiran India pada 1970 itu memegang jabatan Chief Operation Officer Nissan Motor Company mulai 2019.
Berbagai pemberitaan media lokal Jepang maupun asing yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (17/6/2023) menyebut Ashwani Gupta secara efektif melepas jabatannya pada 27 Juni nanti. “Gupta akan meninggalkan dewan direksi setelah rapat umum tahunan yang dijadwalkan pada 27 Juni,” laporan itu.
Namun, ada berbagai versi cerita di balik mundurnya Gupta dari jabatan mentereng di pabrikan mobil Jepang tersebut. Salah satunya menyebut pria lulusan Sekolah Tinggi Teknik Jawaharlal Nehru, India dan Sekolah Bisnis INSEAD Prancis itu “bentrok” atau tak sejalan dengan Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida.
Laporan Financial Times yang dikutip Mobilitas, mengatakan Gupta memilih lengser dari posisinya di perusahaan setelah marak keluhan di kalangan internal. “Meski keluhan itu dilihat oleh sejumlah kalangan internal sebagai kampanye untuk merekayasa agar dia (Ashwani Gupta) lengser,” tulis media asal Inggris tersebut.
Sebelumnya, Gupta yang menjabat sebagai Executive Vice President Light Commercial Vehicle Renault sejak 2014 (atau sebelum bergabung dengan Nissan Motor Company) itu disebut berambisi untuk menempati posisi tertinggi di Nissan sebagai Chief Executive Officer. Namun, sebut sumber Financial Times di internal Nissan, hal itu tidak mungkin terjadi di perusahaan yang “sangat Jepang” tersebut.
“Jadi, dia tidak dipaksa keluar, tetapi dia sangat menyadari bahwa itu (ambisi menjadi CEO) tidak mungkin terjadi di perusahaan yang “sangat Jepang” dan masih belum pulih dari skandal Carlos Ghosn (CEO yang ditangkap pada 2019). Ada sedikit persaingan antara Gupta dan Uchida,” ungkap sang sumber.
Sementara, Nissan menolak untuk mengomentari kabar Gupta yang disebut segera lengser itu. Juru bicara Nissan mengatakan pengumuman resmi kemungkinan diberikan dalam beberapa hari mendatang. (Swe/Aa)