Banyak Hasilkan Limbah, BMW Batalkan Pesanan Baterai Listrik dari Northvolt

Ilustrasi, kantor Northvolt - dok.Istimewa via Electrive

Jakarta, Mobilitas – Northvolt merupakan pabrikan baterai untuk mobil listrik dan penyimpanan energi asal Swedia yang didirikan pada tahun 2015 oleh mantan eksekutif Tesla.

Laporan Manager Magazin yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (23/6/2024), BMW dan Northvolt meneken perjanjian kerjasama pada tahun 2020 lalu. Saat itu, BMW meminta Northvolt memasok baterai ion-lithium generasi kelima untuknya.

“Namun, dalam perkembangannya ternyata Northvolt terlambat dua tahun (untuk memenuhi pasokan) dari jadwal yang telah disepakati. Selain itu, pabrikan baterai ini terlalu banyak menghasilkan limbah,” tulis majalah itu dalam laporan tersebut.

Padahal, total nilai kontrak dalam kerjasama itu tak main-main, yakni 2 miliar Euro. Kini untuk menggantikan posisi Northvolt, BMW telah meminta pabrikan baterai asal Korea Selatan, SDI Samsung, untuk memasoknya.

Produksi sedan BMW Seri 5 listrik di Jerman – dok.Istimewa via BMW Blog

“Kontrak yang disepakati pada Juli 2020 untuk pasokan sel baterai mulai tahun 2024, tampaknya telah ditarik karena keterlambatan dari jadwal dan masalah kualitas yaitu banyak menghasilkan limbah di Northvolt,” bunyi laporan Battery News.

Sekadar informasi, data riset Blackridge Research & Consulting yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (23/6/2024) menyebut hingga kuartal pertama 2024, Northvolt merupakan produsen baterai terbesar di Eropa. Dia mengalahkan Continental AG (Jerman), FIAMM Energy Technology (Italia), dan CATL (Cina).

Pada tahun 2023 kemarin, seperti dilaporkan The Green Car Congress, Northvolt membangun pabrik di Skelleftea, Swedia bagian Timur Laut dengan investasi senilai 4 miliar Euro. Pabrik ini berkapasitas produksi meningga 2 gigawatt-jam. (Din/Aa)