Fujian, Mobilitas – Pemilik mengaku mobil yang baru diterimanya pada 4 Mei 2024 itu tidak menunjukkan masalah karena tuas tidak bisa dipindahkan ke mode maju maupun mundur.
Laporan CarNewsChina yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (9/5/2024) menyebut sanga pemilik – bernama Wen – menyebut mobilnya baru digunakan menempuh jarak sejauh 39 kilometer (km). Namun, mobil itu harus dikembalikan ke pabrik untuk dianalisis.
Wen mengunggah rekaman video detik-detik mobil itu mengalami kerusakan pada 5 Mei 2024, sebelum mobil itu diparkir di pinggir jalan. Dalam video yang diunggah di media sosial pada 6 Mei itu, Wen menyebut mobilnya mogok saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Saat itu, pada layar informasi di mobil tertera tulisan “Mobil akan berhenti, harap menepi dengan aman. Hubungi pusat layanan online,”
Setelah itu, pesan tulisan berubah menjadi “Sistem penggerak rusak dan tidak dapat digeser”. Dengan kata lain, informasi memberi tahu telah ada masalah dan transmisi mobil yang tidak dapat dialihkan antara mode maju dan mundur.
“Mobil mogok sesaat setelah kami meninggalkan toko dan telah menempuh jarak 39 kilometer. Sehingga mobil tharus diderek kembali ke pusat pengiriman,” ujar Wen.
Pada keesokan harinya, Selasa (7/5/2024) Pusat Pengiriman Xiang’an menyatakan pihaknya telah menerima keluhan dari Wen, tetapi dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan ada masalah di mobil. Menariknya, setelah melaporkan kejadian tersebut Wen meminta mobil baru, dan bukan pengembalian uang pembelian.
“Saya ingin mobil baru pengganti. Tetapi saya tidak ingin melakukan pemesanan baru dan menunggu jadwal produksi,” kata dia.
Sekadar informasi, kasus ini bukanlah insiden pertama yang melibatkan Xiaomi SU7. Sebelumnya fungsi Autonomous Emergency Braking (AEB) atau perangkat pengereman otomatis mobil ini tidak dapat beroperasi hingga 135 km/jam.
Padahal, Xiaomi sebelum menegaskan perangkat AEB akan berfungsi ketika mobil melaju sebelum kecepatan tersebut. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id