Jakarta, Mobilitas – Borosnya konsumsi bahan bakar mobil sangat tergantung cara mengemudi.
Oleh karena itu, instruktur safety driving Java Adventures, Poengki Eko Harianto, mengingatkan agar para pemilik dan pengguna mobil merenungkan kembali cara mereka mengemudi selama ini. Sebab, kata dia, kebiasaan yang tidak tepat dan menyebabkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mobil boros, selalu berulang tanpa disadari.
“Mengubah kebiasaan ini sangat penting. Apalagi, saat ini harga BBM semakin mahal,” kata Poengki saat dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Senin (5/9/2022).
Menurut dia, ada beberapa kebiasaan yang harus dilakukan agar konsumsi BBM tetap irit:
Pertama, jangan mengemudi secara agresif. Mengemudi agresif adalah gaya mengemudi yang ingin terus emacu mobil dengan menginjak pedal secara terus menerus dan semakin dalam, tetapi juga sering mengerem. Kemudian injak pedal gas lagi dalam-dalam.
“Sebaiknya menginjak pedal secara halus atau perlahan, terutama di saat kondisi lalu-lintas stop and go maupun saat lalu-lintas sepi. Jaga tingkat kecepatan secara konstan,” kata Poengki.
Kedua, jangan mengangkut beban yang berlebihan. Sebaiknya, barang-barang yang tidak perlu dibawa saat bepergian sebaiknya ditinggal di rumah.
Ketiga, pelajari kondisi lalu-lintas di area yang akan dilintasi. Sangat disarankan untuk menghindari rute yang padat, terutama di jam-jam sibuk seperti jam berangkat atau pulang kantor.
Keempat, pastikan tingkat tekanan angin ban mobil sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Sebab, tekanan angin ban yang kurang menyebabkan permukaan ban yang bergesekan dengan jalan semakin lebar sehingga membuat beban mesin semakin berat.
“BBM yang dibutuhkan mesin pun lebih banyak,” jelas Poengki.
Kelima, jika mobil bertransmisi manual pastikan saat memindah posisi gigi transmisi di putaran mesin yang tepat. Umumnya, di 2.500 atau 3.000 rpm.
Keenam, jangan membuka jendela mobil saat melaju kencang. Jendela maka angin yang berkekuatan tinggi juga akan masuk ke kabin dan menghambat laju mobil.
“Jika laju mobil tertahan angin, maka beban mesin juga semakin berat ketika pengemudi tetap menginjak pedal gas dalam-dalam. Sehingga, dibutuhkan lebih banyak BBM,” kata Poengki. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id