Bisnis

Begini Prediksi Penjualan Motor di Thailand dan RI Pada Tahun Ini

×

Begini Prediksi Penjualan Motor di Thailand dan RI Pada Tahun Ini

Share this article
Sepeda motor Yamaha - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Federasi Industri Thailand (FTI) menyebut sepanjang tahun 2024 penjualan sepeda motor menurun, dan kondisi masih akan terjadi di tahun 2025. Total penjualan di tahun 2025 ini diperkirakan maksimal masih sama seperti tahun 2024.

Laporan The Bangkok Post yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (6/1/2025) menyebut dalam laporannya FTI mengatakan di tahun 2024, sepanjang Januari – November, jumlah sepeda motor yang terjual di Negeri Gajah Putih itu hanya sebanyak 1,55 persen. Jumlah ini merosot 9,63 persen dibanding total penjualan pada periode sama di tahun 2023.

“Sehingga, prospek industri sepeda motor Thailand tahun 2025 ini diperkirakan tidak akan berubah dari situasi tahun 2024, karena baik produsen maupun pembeli berjuang untuk mengatasi dampak tingginya tingkat utang rumah tangga,” bunyi keterangan FTI.

Akibat tingginya utang rumah tangga, kredit macet juga tinggi karena perekonomian nasional yang sedang tidak baik-baik saja. Walhasil, bank dan lembaga pembiayaan kredit memperketat penyaluran pembiayaan kredit.

“Federasi akan merilis laporan penjualan sepeda motor setahun penuh di tahun 2024 pada akhir Januari 2025,” kata FTI.

Ilustrasi, sepeda motor dengan isi silinder mesin di atas 250cc – dok,Chadron Radio

Ternyata prediksi bakal melambatnya penjualan sepeda motor juga ada di Indonesia, meski penyebabnya berbeda. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan pemberlakuan Opsen pajak atau tambahan dari daerah untuk Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang mulai berlaku 5 Januari 2024.

Terlebih, kata Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (5/1/2025) mulai 1 Januari 205 pemerintah menaikkan harga rokok. Kenaikan harga rokok (meski tarif cukai tidak naik) ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

“Berlakunya opsen ini berdampak pada penjualan, di awal tahun (Januari hingga Februari) 2025 saja, kami perkirakan penjualan bisa turun sampai 30 persen. Apalagi ada harga rokok naik, karena pengeluaran orang yang merupakan calon pembeli potensial sepeda motor juga akan bertambah untuk pembelian rokok. Ini bisa berdampak ke minat pembelian sepeda motor,” kata Sigit.

Sekadar informasi penjualan sepeda motor di Tanah Air sepanjang Januari – November 2024 mencapai 5.929.830 unit. Jumlah ini naik tipis 2 persen dibanding periode sama di tahun 2023 yang sebanyak 5,809.959 unit. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id