Jakarta, Mobilitas – Bandar Udara (Bandara) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat direncanakan mulai beroperasi penuh pada Oktober 2023.
Berkaitan dengan rencana operasi ini, penyiapan sarana transportasi pendukung dari maupun menuju Bandara yang saling terkonek atau terintegarsi tengah disiapkan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator di tingkat nasional dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di daerah, tengah berkoordinasi menyiapkan pengaturan moda transportasi yang terintegrasi tersebut.
“Iya, dari Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara dan Ditjen Perhubungan Darat, Otoritas Banadara, PT Angkasa Pura II bersama Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi) telah melakukan rapat koordinasi dengan Pemperintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pada Kamis (27/7/2023) kemarin,” papar Jurubicara Kemenhub, Adita Irawati, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (28/7/2023) sore.
Meski tak menjelaskan secara rinci hasil rapat tersebut, namun Adita menyebut Pemprov Jawa Barat menyetujui untuk segera menggelar tender untuk menjadi mitra aktivasi Bandara Kertajati. Selain itu juga merencanakan pengaturan integrasi moda transportasi pendukung mobilitas masyarakat yang akan dan dari Bandara tersebut.
Menteri Budi Karya Sumadi, lanjut Adita, menegaskan bahwa penyiapan shelter angkutan darat memerlukan waktu sekitar tiga sampai empat bulan. Oleh karena itu Pemprov Jabar diminta untuk membahas upaya integrasi dari Bandara Kertajati menuju Kota dan Provinsi lainnya dan begitu pun sebaliknya.
“Selain itu, Pemprov Jabar juga diminta untuk mengkurasi agen perjalanan yang memiliki record bagus,” kata Adita.
Pengoperasian secara penuh Bandara Kertajati telah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 11 Juli. Bahkan Jokowi menegaskan, Bandara tersebut akan menggantikan Bandara Husein Sastranegara Bandung.
“Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh. Artinya, dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet,” ungkap Jokowi yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/7/2023).
Presiden menambahkan, keunggulan Bandara Kertajati saat ini adalah akses yang lebih mudah bagi masyarakat dari Bandung maupun Cirebon untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Hal itu dikarenakan telah beroperasinya jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu).
“Plus, ini telah selesai dan diresmikan Tol Cisumdawu, sehingga jarak tempuh antara Bandara Kertajati dan Bandung hanya kurang lebih satu jam. Ini juga akan mempercepat perkembangan Bandara Kertajati,” tandas dia. (Jap/Aa)