Munich, Mobilitas – Sampai saat ini – seperti terekam dalam data organisasi industri dunia (WAIO) – dua pabrikan atau merek asal Jerman itu masih menjadi pemimpin penjualan di segmen pasar mobil premium dunia.
Persaingan ketat di antara mereka juga terjadi di negerinya sendiri, Jerman. Mereka sama-sama menyodorkan jumlah varian model yang hampir sama, dimana Merrcedes menghadirkan 54 varian model dan tipe mobil (termasuk mobil listrik), sedangkan BMW 53 varian model dan tipe.
Sekadar informasi Jerman merupakan negara dengan kekuatan ekonomi nomor satu di Eropa. Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperlihatkan, pada tahun 2023 kemarin Produk Domestik Bruto (PDB) alias pendapatan per kapita Jerman mencapai US$ 56.411, artinya negara ini berpenduduk yang makmur.
Bagaimana hasil pertarungan Mercedes-Benz vs Byaerische Motoren Werke (BMW)? Data Otoritas Transportasi Federal (KBA) Jerman yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (10/5/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – April tahun ini Mercedes-Benz berhasil melego mobil buatannya sebanyak 85.656 unit.
Jumlah penjualan selama empat bulan pertama 2024 itu merosot 7,1 persen dibanding penjualan selama periode sama di tahun 2023. Pada bulan April saja, Mercedes meraup angka penjualan sebanyak 22.557 unit, meningkat 7,5 persen.
Sementara, BMW di periode yang sama menyerok angka penjualan sebanyak 75.175 unit. Jumlah penjualan itu menanjak 16,5 persen dibanding Januari – April 2023.
Selama bulan April saja, angka penjualan yang berhasil dicomot pabrikan ini sebanyak 21.626 unit. Jumlah tersebut menanjak 25,3 persen dibanding total angka penjualan yang berhasil dikemasnya di bulan yang sama pada tahun 2023.
Data KBA juga berbicara, pada empat bulan pertama 2024, jumlah mobil (berbagai jenis dan kategori) yang terjual di Jerman mencapai 937.887 unit. Total angka penjualan ini naik 7,8 persen dibanding jumlah penjualan yang dibukukan negara berpenduduk 83,26 juta jiwa itu pada periode sama di tahun 2023. (Din/Aa)