Jakarta, Mobilitas – PT Honda Prospect Motor (HPM) membukukan kenaikan penjualan sepanjang Januari hingga Juli tahun ini.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas menunjukkan, selama periode itu penjualan mobil Honda ke diler (wholesales) yang dibukukan HPM mencapai 62.586 unit. Jumlah ini naik 29,1% dibanding periode sama tahun 2021.
Sementara penjualan ke konsumen (ritel) – di saat yang sama – sebanyak 53.910 unit. Jumlah ini meningkat 9% dibanding enam bulan pertama 2021.
Honda Brio tercatat sebagai mobil terlaris Honda pada semester pertama tersebut. Total wholesales yang dikoleksinya mencapai 27.738 unit. Sedangkan total penjualan ritel yang dibukukannya 27.432 unit.
Laporan penjualan terbaru memperlihatkan, selama bulan Juli tahun ini Brio membukukan wholesales sebanyak 4.035 unit. Dia masih menjadi mobil terlaris Honda, bahkan bertengger di urutan kelima dalam daftar mobil (seluruh merek di Indonesia) paling laris di bulan ketujuh itu.
Meski tercatat sebagai mobil produksi dalam negeri (lokal) namun masa inden Brio terbilang cukup lama, yakni tiga bulan. “Iya, indennya masih tiga bulan. Karena ada beberapa faktor penyebabnya, terutama pasokan chip semikonduktor global yang tidak stabil,” ujar Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (15/8/2022).
Terlebih, lanjut Billy, faktor ketidakstabilan ekonomi global akibat pertikaian Rusia – Ukraina dan inflasi di Tanah Air juga turut berpengaruh. “Tetapi, kami terus berusaha sekuat tenaga untuk memacu produksinya,” kata dia. (Din/Aa)