Mumbai, Mobilitas – Birmingham Small Arms (BSA) Company Limited atau BSA Motorcycles kini dikabarkan tengah menyiapkan motor baru bermesin 650cc twin. Motor itu akan diluncurkan pada akhir tahun 2021 sebagai tanda kebangkitan baru merek asal Inggris yang berhenti beroperasi. sejak tahun 1972 ini.
“Saat ini para insinyur sedang menyempurnakan mesin 650cc, yang kemungkinan besar merupakan mesin paralel twin, untuk memenuhi standar emisi yang ada di Inggris,” tulis Economic Times mengutip sumber di Mahindra Group, belum lama ini.
Seperti diketahui, pada November 2020 – BSA yang menghentikan operasinya secara total pada tahun 1972 – telah dibeli oleh Mahindra Group dan pihak lain. Rinciannya sebesar 60% saham dibeli Mahindra dan 40% lainnya dipegang oleh pengusaha Anupam Thareja dan Boman Irani.
Anupam adalah pendiri Classic Legends. Sementara Boman merupakan ketua dan direktur pelaksana, Rustomjee Group, dua perusahaan yang tengah bersinar di India. Dan tiga pihak ini mendirikan perusahaan baru bernama Classic Legends Private Limited (CLPL).
“Classic Legends telah mengembangkan mesin 650cc untuk digunakan pada sepeda motor BSA yang akan diluncurkan dalam waktu dekat di India dan luar negeri. Seakarang ini prosesnya sedang dalam tahap pengujian lanjutan. Mesin tersebut diharapkan dapat berperan dalam kebangkitan merek sepeda motor itu,” tulis Economic Times.
Produksi India
Meski Mahindra berencana untuk membangun pabrik di Inggris untuk memproduksi sepeda motor BSA di sana, namun kemungkinan besar model pertama sepeda motor itu akan dibuat di India. Motor juga akan dijajakan di India lalu di luar negeri, khususnya Inggris.
Sebelum dijual, motor tersebut akan diperkenalkan ke dunia melalui hjatan pameran sepeda motor internasional EICMA 2019 di Milan, Italia. Proses produksi massal dilakukan awal tahun 2022.
Laman Visordown mewartakan, kemungkinan besar motor anyar BSA itu bakal bersaing dengan motor besutan Royal Enfield yang bermesin 650cc twin parallel. Motor itu adalah Royal Enfield Interceptor 650 dan Continental GT.
Kejayaan BSA
Sebelumnya, menggelontorkan 3,4 juta pound sterling atau sekitar Rp dan BSA diharapkan sudah beroperasi pada tahun 2021 serta menjual produknya pada tahun 2022. Mahindra yang kini menjadi pemilik mayoritas saham BSA terugah untuk mengembalikan kejayaan pabrikan.
“Inggris merupakan pemimpin sepeda motor sejak awal. Sejarah BSA ingin kami pertahankan. Intinya kami ingin merek legendaris itu tetap ada. Para pecinta motor klasik tentu menginginkan hal ini. Sama-sama sesuatu yang kita harapkan,” ungkap hairman Grup Mahindra, Anand Mahindra, kepada The Guardian.
Perusahaan baru itu (pengambil alih BSA) juga menerima dukungan dari pemerintah Inggris, berupa dana hibah sebesar 4,6 juta pound sterling. Jumlah uang yang banyak itu rencananya digunakan untuk mengembangkan sepeda listrik.
Pemerintah negeri itu berharap dengan hibah itu, perusahaan itu dapat menciptakan setidaknya 255 pekerjaan setelah produksi sepeda motor BSA berlangsung
BSA yang mulai membuat sepeda motor pada tahun 1910 ini, sepanjang 1950-an dan bahkan hingga awal tahun 1970-an, tercatat sebagai produsen dan merek sepeda motor terbesar Inggris paling dikenal di seluruh dunia. Kejayaan itulah yang ingin diukir kembali. (Swe/Aa)