Bisnis

Bukan di RI, Mitsubishi Pilih Thailand untuk Produksi Xpander Hybrid

×

Bukan di RI, Mitsubishi Pilih Thailand untuk Produksi Xpander Hybrid

Share this article
Ilustrasi, mobil hybrid - dok.Istimewa via IIHS

Jakarta, Mobilitas – Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mulai awal tahun 2024 ini meluncurkan sekaligus memproduksi Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hybrid di Thailand.

Keterangan resmi MMC Thailand yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (28/1/2024) menyebut produksi mobil hybrid Mitsubishi di Negeri Gajah Putih itu merupakan yang pertama kalinya di luar Jepang. “Model hybrid (Xpander dan Xpander Cross) itu akan diluncurkan di Bangkok, Thailand, pada 1 Febbruari 2024,” sebut Mitsubishi Motors Thailand.

Padahal, Mitsubishi Xpander pertama kali diproduksi dan diluncurkan di Indonesia pada tahun 2017 lalu. Sebelum itu, Low MPV Mitsubishi itu diperkenalkan di hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016.

Langkah Mitsubishi itu dinilai sangat masuk akal dan realistis oleh seorang pengurus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Menurut dia, secara bisnis pilihan Mitsubishi sangat tepat.

“Setidaknya ada dua alasan. Pertama, karena harga mobil hybrid di Thailand itu juga sangat bersaing dengan mobil konvensional bernmesin pembakaran internal. Bahkan, kalau dibanding dengan mobil sejenis dan sekelas (sesama hybrid) di Indonesia, harganya jauh lebih murah. Mengapa bisa begitu? Karena ada insentif dari pemerintah Thailand,” tanda dia saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (28/1/2024).

Mitsubishi New Xpander – dok.Istimewa

Kedua, produksi mobil hybrid di Thailand juga lebih murah ketimbang di Indonesia. Hal itu bisa terjadi karena jaringan rantai pasok komponen juga lebih lengkap dengan tingkat efisiensi yang tinggi.

“Selain itu, biaya tenaga kerja di Thailand juga lebih bersaing dibanding Indonesia. Iklim ketenagakerjaan juga lebih kondusif karena peraturan yang lebih pasti. Sehingga, secara umum, banyak produsen mobil yang lebih memilih negara itu sebagai basis produksinya,” papar kolega Mobilitas itu.

Terlebih, lanjut sanga kolega, perkembangan pasar mobil elektrifikasi (mulai dari mobil hybrid, plug-in hybrid, hingga mobil listrik baterai atau BEV) di Thailand lebih maju ketimbang Indonesia. Pengurus Gaikindo itu menyodorkan data perbandingan penjualan ketiga jenis mobil elektrifikasi itu di Federasi Industri Thailand (FTI) di Thailand dan Indonesia.

Sepanjang Januari – Oktober 2023 lalu, di Thailand penjualan mobil hybrid (HEV) sebanyak 72.036 unit, PHEV 10.383 unit, dan BEV 77.741 unit. Sedangkan di Indonesia pada saat yang sama HEV terjual 46.309 unit, PHEV 126 unit, dan BEV 13.852 unit.

“Jadi sangat masuk akal jika Mitsubishi enggak mau produksi mobil hybrid di Indonesia,” tandas dia. (Lex/Aa)