Martin F.Eberhard dengan Marc Tapperning - dok.Daily Mail

Bukan Elon Musk, Inilah Dua Sekawan Pendiri Tesla Motors

Arif Arianto
5 Min Read

California, Mobilitas – Hingga kini masih banyak orang yang mengira pendiri Tesla Motors sejak pertama kali adalah Elon Musk. Ternyata perkiraan itu salah, karena pendiri pertama kali pabrikan mobil listrik – yang kini masih – tercatat sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia.

Dua orang itu adalah Martin Forest Eberhard dan Marc Tarpenning. Sebelum mendirikan Tesla Motor, pada tahun 1997 mereka mendirikan NuvoMedia, sebuah perusahaan yang membuat e-book, kemudian pada tahun 1998 memproduksi RocketBook.

Namun, pada tahun 2000, Gemstar – TV Guide International – mengakuisisi NuvoMedia dengan nilai US$ 187 juta. Martin dan Marc, kemudian secara perlahan-lahan mulai merealisasikan idenya untuk mendirikan perusahaan yang membangun mobil bersumber tenaga listrik.

Martin Eberhard merupakan pendiri sekaligus CEO pertama Tesla Motors- dok.grouppbcc.com

Ide itu didasari kegandrungan keduanya terhadap teknologi yang ramah lingkungan. Pada tahun 2003, ide itu diwujudkan. Sehingga pabrikan mobil listrik Tesla Motors Inc pun berdiri pada 1 Juli tahun itu.

Eberhard yang merupakan insinsyur elektro lulusan Universitas Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat ini, bertekad untuk menggebrak dunia dengan mobil listrik berteknologi canggih berbasis digital. Pria kelahiran Berkeley, California, 15 Mei 1960 itu didapuk sebagai Chief Executive Officer Tesla Motors.

Sementara, Tarpenning – sarjana ilmu komputer dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat – dipercaya Chief Financial Officer sekaligus Vice President of Engineering pabarikan tersebut. Pria kelahiran Sacramento, California, 1 Juni 1964 itu menjadi orang kepercayaan dan sekaligus mitra investasi Eberhard.

Marc Tarpenning – dok.Youtube

Bertemu Elon Musk
Pada tahun-tahun pertama perjalanan Tesla Motors belumlah sekencang sekarang. Maklum, saat itu gaung mobil listrik di dunia masih belum senyaring sekarang, kendati sudah ada beberapa perusahaan yang telah menjajakan mobil bersumber tenaga dari setrum itu.

Meski begitu, upaya melakukan inovasi dan pengembangan teknologi mobil listrik. Bahkan, dua sekawan ini juga mengandrungi dunia kedirgantaraan, sehingga bergabung dengan organisasi Mars Society yang salah satu tokohnya adalah Elon Musk.

Aktifitas di organisasi inilah yang mengantarkan keduanya bertemua dengan Elon Musk. Tak jarang mereka berdiskusi dengan pebisnis kelahiran Pretoria, Afrika Selatan, 28 Juni 1971 itu.

Elon Musk – dok.Istimewa

Namun, pertemuan itu terjadi jauh sebelum Elon Musk mendirikan perusahaan kedirgantaraan Space-X. Singkat cerita, Musk tertarik dengan ide-ide dan visi bisnis Tesla Motors, sehingga dia pun bersedia menggelontorkan dana untuk membeli saham mayoritas perusahaan tersebut.

Posisi Eberhard dan Tarpenning masih tetap dipertahankan, karena Musk mempercayai keduanya. Terlebih, keduanya juga masih tercatat sebagai pemegang saham minoritas di perusahaan tersebut.

Tapi, kondisi mulai berubah ketika Tesla mempersiapkan produk pertama yang akan diluncurkannya. Saat itu, Elon Musk mulai “mendikte” dan tak bisa dibantah soal penentuan langkah yang harus ditempuh perusahaan. Sontak gaya Musk ini menjadikan keduanya “gerah”.

Martin Eberhard bersama Elon Musk – dok.Istimewa via Business Insider

Terpental dari Tesla
Di tengah perang dingin antara Eberhard bersama Tarpenning dengan Elon Musk, proyek pengembangan mobil terus dilakukan seperti yang dijadwalkan. Walhasil, prototipe mobil pertama Tesla, Roadster, secara resmi diperkenalkan ke publik pada 19 Juli 2006, di Hangar di Bandara Santa Monica, California.

Tak lama setelah itu – tepatnya pada Agustus 2007 – Eberhard diminta untuk mundur dari posisi CEO oleh dewan direksi. Tetapi, dia masih dipercaya mengemban jabatan Direktur Teknologi, sebelum akhirnya meninggalkan perusahaan pada Januari 2008.

Sedangkan Marc Tarpenning, yang menjabat sebagai Vice President Electric Technology juga keluar dari perusahaan pada bulan dan tahun yang sama. Sebab, sejatinya, mereka telah didepak oleh Musk jauh hari sebelumnya.

Terbukti, pada Agustus 2007, Elon Musk mengangkat Michael Marks sebagai CEO sementara.

Tesla – dok.Istimewa

Lalu, pada Desember 2007, Ze’ev Drori diangkat sebagai CEO tetap. Namun, tak sampai setahun, dia digantikan oleh Elon Musk pada Oktober 2008 hingga sekarang.

Selepas dari Tesla, Eberhard berbisnis produksi baterai kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan keselamatan, daya atau kualitas. Sementara Tarpenning mengatakan dia tidak pernah menyesal memilih hengkang dari Tesla.

Sekarang dia menjadi mentor bagi anak-anak muda dari startup berwawasan lingkungan, dia juga berinvestasi di dalamnya sebagai mitra ventura. Salah satunya dengan Spero Ventures Pierre Omidyar. (Aa/Berbagai sumber)

Share This Article