Singapura, Mobilitas – Singapura merupakan negara kota dengan pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 87.880 atau sekitar Rp 1,37 miliar (kurs US$ 1 = Rp 15.662,8) per tahun.
Dengan pendapatan sebesar itu, penduduk Singapura dikenal memiliki selera yang tinggi dalam pemilihan produk, terutama produk sarana transportasi atau mobil. Meski, seperti dilaporkan The Asia Business Insight, pemerintah Negeri Merlion itu memberikan syarat yang ketat untuk kepemilikan mobil bagi warganya.
Pajak mobil yang tinggi dan ketentuan penerbitan pelat nomor kendaraan menjadi cara untuk pengendalian populasi kendaraan. Maklum, luas wilayah negara berpenduduk 5,94 juta jiwa ini tergolong kecil, hanya 734,3 kilometer persegi.
Sementara itu di tahun 2024 ini, pada bulan Januari, jumlah mobil yang terjual di Singapura tercatat masih meningkat. Data Kementerian Pertanahan dan Transportasi (LTA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta menunjukkan pada bulan pertama 2024 itu, 2.240 mobil terjual di Singapura.
Jumlah tersebut meningkat 18,6 persen dibanding penjualan yang dibukukan pabrikan di negara itu selama bulan yang sama di tahun 2023. Sedangkan merek mobil yang paling banyak dibeli konsumen Singapura di bulan itu adalah BMW, dengan total 414 unit.
Dia disusul Mercedes-Benz sebanyak 402 unit, Toyota (termasuk Lexus) 386 unit, dan Build Your Dreams (BYD) 262 unit. Kemudian Honda 141 unit, Tesla 104 unit, Nissan 102 unit, Audi 71 unit, Hyundai 61 unit, dan Mazda 49 unit. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id