Jakarta, Mobilitas – Saat bulan puasa Ramn tiba, pertanyaan kapan mudik lebaran pun menyeruak di benak orang.
Sementara, ketika rencana mudik mulai dibicarakan dengan keluarga, pertanyaan yang muncul kemudian adalah menggunakan kendaraan atau sarana transportasi apa? Mungkin bagi mereka yang memiliki mobil pribadi, pertanyaan seperti itu tidak terjadi dan hanya perlu penyiapan kondisi kendaraan saja.
Namun, bagi keluarga yang tidak ingin atau belum memiliki dana untuk pembelian mobil baru, pilihan mobil bekas, layak dipertimbangkan. Bahkan tidak sedikit orang yang beranggapan awal bulan puasa merupakan saat yang tepat membeli mobil bekas, karena pilihan mobil bekas dengan harga yang terjangkau cukup banyak.
“Alasan seperti itu tidak salah. Karena faktanya, menjelang lebaran (terutama pada saat bulan puasa) banyak keluarga yang menyiapkan kendaraan untuk mudik. Termasuk mereka yang telah memiliki mobil, pingin berganti dengan yang baru, sehingga banyak juga orang menjual mobil lamanya. Artinya, unit mobil bekas yang ada di pasar saat ini banyak,” ujar Finacial Planner Cindy Aprilianti, saat ditemui Mobilitas, di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023).
Meski, lanjut Cindy, untuk harga sangat relatif. Karena calon pembeli yang berburu mobil bekas di saat awal bulan puasa juga mulai meningkat jumlahnya, harga pun ikut terkerek.
Namun, lanjut perempuan pemegang Certified Financial Analyst dan Master Business Administration (MBA) dari Universitas Wellington Selandia Baru ini, yang harus dipahami oleh calon pembeli adalah, harga yang mereka bayarkan itu harus setara dengan kualitas mobil bekas yang mereka beli.
“Karena buat apa dapat mobil bekas tetapi kualitasnya kurang, sehingga harus ke bengkel untuk perbaikan dan penggantian komponen, yang jatuhnya harga malah lebih mahal. Sementara, meski menghadapi lebaran dan nantinya ada THR (Tunjangan Hari Raya) dari kantor, penggunaan anggaran harus benar-benar tepat. Penyisihan dana untuk saving buat masa depan dan kebutuhan tidak terduuga harus tetap dilakukan,” saran Cindy.
Oleh karena itu, wanita 27 tahun ini menyarankan agar calon pembeli memahami kondisi mobil bekas sebelum melakukan transaksi. Setidaknya pilih showroom mobil bekas yang bisa dipercaya dan tidak ribet.
“Parameter untuk showroom ini adalah, showroom yang menawarkan mobil bekas dengan proses pengecekan atau inspeksi berbagai bagian mobil secara pasti dan profesional. Hasil inspeksi ditambah margin tertentu itulah yang jadi patokan harga. Jadi fair, dan kita mendsapatkan barang berkualitas dengan jaminan kepastian. Uang yang kita belanjakan tidak sia-sia,” tandas Cindy. (Swe/Aa)